Apakah Berkeringat Bisa Menurunkan Demam?

Demam biasanya menandakan infeksi pada tubuh

Intinya Sih...

  • Demam adalah tanda sistem kekebalan tubuh bekerja melawan infeksi, meningkatkan suhu tubuh untuk membunuh virus atau bakteri.
  • Berkeringat tidak menurunkan demam, karena suhu tubuh turun secara alami setelah infeksi diatasi oleh sistem kekebalan tubuh.
  • Cara terbaik untuk mengatasi demam adalah dengan tetap terhidrasi, istirahat cukup, dan minum obat pereda demam.

Saat demam, siapa pun tentunya ingin itu segera berakhir. Kamu mungkin pernah mendengar orang mengatakan bahwa demam bisa cepat turun lewat berkeringat. Karenanya, beberapa orang mungkin memakai jaket atau selimut tebal agar berkeringat, dengan harapan suhu tubuh kembali normal.

Apakah benar berkeringat bisa menurunkan demam? Apa hal terbaik yang bisa kamu lakukan untuk menurunkan demam? Berikut ini informasinya.

1. Kenapa kamu mengalami demam?

Demam sebenarnya mengindikasikan bahwa sistem kekebalan tubuh kamu berfungsi dengan baik. Tubuh menaikkan suhunya untuk melawan virus atau bakteri, karena lebih sulit untuk bertahan hidup pada suhu yang lebih tinggi.

Kemudian, ketika penyebab infeksi telah "dibakar" oleh sistem kekebalan, suhu tubuh akan turun dengan sendirinya, biasanya melalui keringat. Tubuh kamu melakukan tugasnya dengan baik dalam mengatur suhu dan salah satu bagiannya adalah proses berkeringat.

2. Apakah berkeringat berarti demam turun?

Apakah Berkeringat Bisa Menurunkan Demam?ilustrasi demam (pexels.com/Karolina Grabowska)

Suhu normal tubuh akan mengalami peningkatan ketika mencoba melawan infeksi. Saat suhu tubuh meningkat, kamu mungkin mengalami kedinginan dan menggigil.

Setelah tubuh berhasil mengatasi infeksinya, tubuh mulai mendinginkan diri hingga mencapai suhu normal melalui keringat. Lantas, apakah berkeringat berarti demam sedang turun?

Tetesan keringat yang keluar melalui pori-pori kulit menarik sebagian panas dari tubuh. Oleh karena itu, saat demam menurun, kamu juga berkeringat lebih banyak. Otak berhenti memerintahkan tubuh untuk memanas sehingga tubuh kembali ke suhu normal.

Orang mungkin menafsirkan hal ini dengan mengatakan bahwa berkeringat dapat menurunkan demam. Namun, kenyataannya, saat demam turun, tubuh menjadi berkeringat. Akan tetapi, bukan berarti demam tidak bisa kambuh setelah tubuh berkeringat. Demam bisa kambuh lagi jika penyebab utamanya tidak diatasi.

Baca Juga: Kenapa Radang Tenggorokan Menyebabkan Demam?

3. Mengeluarkan keringat bukan solusi

Ada anggapan bahwa virus atau infeksi bakteri akan keluar dari tubuh melalui keringat. Namun, itu tidak benar! Infeksi tidak akan keluar dari tubuh kita melalui cairan tubuh, dan lebih banyak berkeringat tidak membuat demam menjadi lebih baik.

Mitos kesehatan ini melekat karena adanya anggapan bahwa kamu harus mengeluarkan racun. Hal ini tidak benar. Berkeringat adalah salah satu mekanisme yang digunakan oleh tubuh untuk menghilangkan material dari tubuh. 

Hati dan ginjal bertanggung jawab untuk menyaring zat yang tidak diinginkan, sedangkan virus atau mikroorganisme bukanlah racun. 

4. Berkeringat bisa memperburuk keadaan

Apakah Berkeringat Bisa Menurunkan Demam?ilustrasi seorang anak sedang demam (freepik.com/peoplecreations)

Orang yang sedang demam biasanya merasa lemah dan lesu serta sulit untuk tetap terhidrasi. Jadi, mengeluarkan cairan lewat keringat hanya akan memperburuk keadaan. Pasalnya, sengaja membuat diri berkeringat akan menyebabkan dehidrasi, yang menempatkan diri pada risiko serangan panas.

Orang yang sedang demam mungkin juga tidak makan atau minum banyak, dan mungkin mengalami diare. Selain menyebabkan dehidrasi, memaksakan diri untuk berkeringat juga dapat membuatmu kekurangan garam esensial, yang tugasnya menjaga keseimbangan cairan dan fungsi saraf. Ketidakseimbangan dapat memengaruhi tekanan darah atau fungsi otot.

5. Cara terbaik untuk mengatasi demam

Berkeringat bukanlah solusi untuk mengatasi demam. Berikut adalah beberapa cara yang benar untuk mengatasi demam, dirangkum dari laman Health:

  • Tetap terhidrasi: Dehidrasi adalah efek samping utama dari demam. Untuk mencegah dan mengatasi dehidrasi, kamu perlu meningkatkan asupan cairan dengan cara banyak minum, makan makanan berkuah, dan makan buah.
  • Makanlah saat ingin makan: Saat tubuh demam akibat infeksi, kamu mungkin juga mengalami sakit perut atau mual, belum lagi nafsu makan yang berkurang. Jadi, jangan memaksakan diri untuk makan jika kamu tidak bisa. Namun, jika kamu bisa dan ingin makan, pilihlah pilihan seperti sup atau agar-agar.
  • Buat diri tetap nyaman: Tidak semua orang senang mengenakan selimut tebal saat demam. Beberapa orang mungkin merasa lebih baik jika menggunakan kompres dingin dan mengenakan baju tipis. Lakukan apa pun yang membuatmu merasa nyaman.
  • Perbanyak istirahat: Saat demam, sistem kekebalan bekerja keras melawan infeksi atau penyakit apa pun yang membuatmu sakit. Istirahat yang cukup penting untuk pulih dari demam.
  • Minum obat pereda demam: Asetaminofen dan ibuprofen merupakan obat yang banyak dipilih untuk menurunkan demam pada anak-anak dan orang dewasa. 

Membuat tubuh berkeringat tidak akan menurunkan demam. Cara terbaik untuk menurunkan demam adalah dengan mengobati sumber demam, biasanya menggunakan obat-obatan. Selain itu, buatlah dirimu tetap nyaman dan istirahat cukup.

Baca Juga: Apa Perbedaan Demam Berdarah dan Demam Biasa?

Referensi

Prevention. Diakses pada April 2024. Why You Can’t Actually ”Sweat Out” a Fever, According to Doctors.
DripDrop. Diakses pada April 2024. Does Sweating Mean a Fever Is Breaking? Your Body’s Response Explained.
Health. Diakses pada April 2024. How To Break a Fever.

Topik:

  • Nurulia R F

Berita Terkini Lainnya