10 Makanan yang Bisa Menyebabkan Gangguan Autoimun Memburuk

Coba eliminasi dulu makanan dan minuman ini

Pada orang dengan penyakit autoimun, sistem kekebalan tubuh mengidentifikasi jaringan tubuh yang sehat sebagai benda asing lalu melancarkan serangan terhadap sel-sel yang sehat. Jadi, bisa dibilang penyakit autoimun adalah respons imun yang tidak sinkron yang mana sistem kekebalan berbalik melawan sel dan jaringan tubuh yang sehat.

Ada lebih dari 100 penyakit autoimun, beberapa di antaranya yang umum adalah artritis reumatoid, psoriasis, diabetes tipe 1, penyakit radang usus, penyakit Crohn, penyakit celiac, multiple sclerosis, dan lupus.

Hidup dengan penyakit autoimun bisa menantang, dengan gejala peradangan (flare-up) yang muncul secara periodik. Namun, banyak orang dengan gangguan autoimun mendapati bahwa mengonsumsi atau menghindari makanan tertentu dapat memperbaiki gejala.

Diet AIP

Diet AIP atau autoimmune protocol diet merupakan pola makan yang dikembangkan untuk pasien dengan kondisi autoimun untuk tingkat peradangan atau inflamasi tubuh.

Pendekatan diet AIP untuk mengurangi gejala autoimun adalah dengan menyembuhkan usus dan mengisi kembali simpanan nutrisi untuk menyehatkan sistem kekebalan tubuh. Penyembuhan usus ini telah terbukti mengurangi peradangan terkait autoimun.

Fase pertama dari diet AIP adalah fase eliminasi, yang mana jenis makanan tertentu yang diketahui menyebabkan sensitivitas dan intoleransi dihilangkan dari diet. Pada saat yang sama, makanan padat nutrisi yang mendukung penyembuhan ditambahkan.

Saat gejala mereda, fase reintroduksi dimulai. Pada fase sini, makanan diperkenalkan kembali secara perlahan sambil memantau reaksinya dengan cermat. Penyakit radang usus, lupus, dan artritis reumatoid adalah contoh penyakit autoimun yang mungkin direkomendasikan untuk diet AIP.

Di bawah ini akan dijelaskan beberapa makanan yang dapat memicu kondisi autoimun atau memperburuknya. Beberapa alasannya adalah karena makanan ini bersifat pro inflamasi, merupakan alergen umum, atau mengandung senyawa yang merusak lapisan usus atau meningkatkan keberagaman bakteri usus yang jahat.

1. Gula

10 Makanan yang Bisa Menyebabkan Gangguan Autoimun Memburukilustrasi makan donat (vecteezy.com/j_di_pm89557711)

Gula dalam segala bentuknya, seperti glukosa, fruktosa, dan sukrosa dapat melemahkan kemampuan sel darah putih untuk menghancurkan patogen, seperti bakteri, virus, dan parasit lain. Ini berkontribusi dalam memicu terjadinya kondisi autoimun.

Oleh sebab itu, kita perlu membatasi konsumsi dan berhati-hati terhadap gula dalam makanan. Beberapa makanan yang tinggi gula adalah kue, minuman ringan, donat, jus, selai, dan kopi kekinian.

Menurut penelitian dalam American Journal of Clinical Nutrition, pelemahan ini dimulai dalam waktu setengah jam setelah makan gula dan berlangsung selama 5 jam. Setelah 2 jam, fungsi kekebalan tubuh berkurang sebanyak 50 persen.

2. Gluten

10 Makanan yang Bisa Menyebabkan Gangguan Autoimun Memburukilustrasi roti gandum (pixabay.com/FotoshopTofs)

Individu dengan penyakit celiac dan sensitif terhadap gluten perlu menghindari makanan yang mengandung zat tersebut. Sebenarnya, walau tidak memiliki masalah dengan gluten, kamu juga patut berhati-hati dan membatasi asupannya.

Sebuah tinjauan ilmiah dalam New England Journal of Medicine (2002) merilis daftar 55 penyakit yang dapat disebabkan karena mengonsumsi makanan yang mengandung gluten. Di sana tercantum kondisi seperti osteoporosis, radang usus, anemia, kanker, artritis reumatoid, lupus, multiple sclerosis, dan banyak penyakit autoimun lainnya.

Sementara itu, penelitian yang lebih baru menunjukkan bahwa mengonsumsi gluten diduga bisa menyebabkan kebocoran usus. Gluten sendiri terdapat pada gandum dan olahannya.

Baca Juga: Diet AIP: Pola Makan Khusus bagi Penyintas Penyakit Autoimun

3. Telur dan susu sapi

10 Makanan yang Bisa Menyebabkan Gangguan Autoimun Memburukilustrasi telur (pexels.com/Dhaya Eddine Bentaleb)

Bagi individu yang tengah berjuang dengan masalah peradangan usus, usus bocor, dan masalah autoimun, telur, terutama bagian putihnya dapat memperburuk gejala. Putih telur, yang merupakan protein dapat menembus lapisan usus dan menyebabkan sistem kekebalan tubuh bereaksi dengan lebih parah, menurut penjelasan laman Palmer Kippola.

Jika kamu sudah memiliki masalah autoimun atau curiga kamu memiliki alergi terhadap telur, coba berhentilah mengonsumsi makanan itu selama sebulan. Hal ini dapat membantu kamu mengidentifikasi apakah benar telur merupakan pemicu gejala yang kamu alami.

Sementara itu, susu sapi dan telur termasuk di antara delapan alergen yang paling umum, menjadikannya makanan yang harus dihindari dalam diet AIP.

4. Makanan tinggi garam

10 Makanan yang Bisa Menyebabkan Gangguan Autoimun Memburukilustrasi keripik (pexels.com/icon0.com)

Makanan tinggi garam, seperti keripik dan makanan cepat saji dapat merusak respons kekebalan tubuh. Sebab, zat tersebut dapat memicu peradangan jaringan dan meningkatkan risiko penyakit autoimun.

Dalam sebuah studi dari Journal of Laboratory and Clinical Medicine, laki-laki yang mengonsumsi 12 gram garam per hari memiliki sel darah putih bernama monosit yang lebih tinggi. Sementara itu, mereka memiliki protein antiinflamasi yang rendah. Kondisi tersebut adalah tanda bahwa sistem imun akan bereaksi secara berlebihan.

5. Makanan tinggi lemak omega-6

10 Makanan yang Bisa Menyebabkan Gangguan Autoimun Memburukilustrasi minyak bunga matahari (pixabay.com/Johnstocker)

Tubuh membutuhkan lemak omega-6 dan omega-3 agar dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Namun, ketidakseimbangan asupan nutrisi ini, khususnya lemak omega-6 yang lebih tinggi, berkaitan dengan peningkatan risiko penyakit dan kemungkinan disfungsi sistem imun.

Menurut penelitian dalam jurnal Nutrients, konsumsi omega-6 berlebihan mendorong respons protein penyebab inflamasi yang melemahkan sensitivitas imun. Sementara konsumsi omega-3 justru bisa meningkatkan fungsi kekebalan agar jadi lebih normal. 

Karenanya, keseimbangan konsumsi lemak omega-3 dan omega-6 sangat penting. Beberapa makanan yang tinggi akan lemak omega-6 adalah minyak kanola, minyak bunga matahari, minyak jagung, dan minyak kedelai. Batasi konsumsinya, ya. 

6. Legum

10 Makanan yang Bisa Menyebabkan Gangguan Autoimun Memburukilustrasi kacang polong (unsplash.com/Hessam Hojati)

Legum (seperti kacang arab, kacang tanah, kacang hitam, kacang polong, kacang merah, kacang kedelai, dan lentil) mengandung senyawa tanaman lektin.

Lektin berpotensi merusak lapisan usus dengan meningkatkan permeabilitas usus—yang berarti zat, termasuk zat berbahaya seperti bakteri, dapat keluar lebih bebas dari usus.

Karena dampaknya terhadap mikrobioma usus, yang berperan penting dalam peradangan, legum harus dihindari jika mengikuti diet AIP, dilansir WellTheory.

7. Daging merah tinggi lemak jenuh

10 Makanan yang Bisa Menyebabkan Gangguan Autoimun MemburukIlustrasi daging sapi empuk (pexels.com/mali maeder)

Daging merah, khususnya yang kadar lemak jenuhnya tinggi, dikaitkan dengan peradangan. Asupan lemak jenuh dikaitkan dengan peningkatan produksi sitokin pro inflamasi. Karena sitokin merupakan protein kecil yang mengontrol aktivitas sel kekebalan, artinya lemak jenuh dapat meningkatkan tingkat peradangan. Dan, jumlah total asupan daging yang lebih tinggi dikaitkan dengan peningkatan tingkat peradangan.

Meski demikian, bukan berarti daging merah benar-benar dihilangkan dari menu makan. Penting untuk memperhatikan kualitasnya. 

Daging dari hewan yang diberi makan rumput sepanjang umurnya memiliki kandungan asam lemak omega-3 yang lebih tinggi dan asam lemak omega-6 yang lebih rendah, rasio yang bermanfaat untuk tingkat peradangan. Ini karena pola makan rumput mengandung fitonutrien yang lebih tinggi dibandingkan pola makan biji-bijian, sehingga menghasilkan daging yang kaya akan asam lemak bermanfaat dan antioksidan. Memilih daging merah dan jeroan yang tepat dapat membantu memulihkan nutrisi penting.

8. Minyak rafinasi dan minyak biji-bijian

10 Makanan yang Bisa Menyebabkan Gangguan Autoimun Memburukilustrasi minyak untuk memasak (pexels.com/RDNE Stock project)

Mirip dengan kacang-kacangan dan biji-bijian, minyak biji-bijian seperti kanola, bunga matahari, dan kedelai juga harus dihindari untuk mengurangi paparan peradangan.

Dan, serupa dengan gula rafinasi, minyak olahan seperti minyak canola harus dihilangkan selama fase eliminasi dari diet AIP, dan mungkin setelahnya karena sifat peradangannya.

9. Alkohol

10 Makanan yang Bisa Menyebabkan Gangguan Autoimun Memburukilustrasi minuman beralkohol (pixabay.com/free-photos)

Alkohol dapat meningkatkan permeabilitas lapisan usus, melemahkannya dan memungkinkan partikel seperti patogen melewatinya dengan lebih mudah. Mengonsumsi alkohol juga dikaitkan dengan tingginya jumlah bakteri jahat usus, yang memiliki efek pro-inflamasi (Alcohol Research: Current Reviews, 2017).

10. Kopi

10 Makanan yang Bisa Menyebabkan Gangguan Autoimun Memburukilustrasi kopi (pexels.com/Ryan Lansdown)

Meskipun kopi kaya akan polifenol makanan, yang dapat menghasilkan efek antiinflamasi, tetapi beberapa pasien dengan kondisi autoimun perlu menghindarinya. Alasan untuk menghilangkannya, setidaknya untuk sementara selama fase eliminasi, adalah untuk mengurangi peradangan dan potensi gejala intoleransi makanan (Inflammatory Bowel Diseases, 2017; BMJ, 2017).

Kalau ingin mengeliminasi beberapa makanan dan minuman tertentu yang kamu duga menyebabkan atau memperburuk gejala penyakit autoimun, berkonsultasilah terlebih dulu dengan dokter dan/atau ahli gizi. Ini akan membantu kamu menentukan dengan lebih akurat makanan apa yang dapat menyebabkan gejala sekaligus menjaga kebutuhan nutrisi harian sebaik mungkin.

Baca Juga: Pengaruh Bahan Kimia Tertentu terhadap Penyakit Autoimun

Eka Ami Photo Verified Writer Eka Ami

https://mycollection.shop/allaboutshopee0101

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Izza Namira
  • Nurulia
  • Delvia Y Oktaviani

Berita Terkini Lainnya