Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mengenal Eroxon, Gel yang Disetujui untuk Obati Disfungsi Ereksi

ilustrasi disfungsi ereksi (unsplash.com/Deon Black)
ilustrasi disfungsi ereksi (unsplash.com/Deon Black)

Sebuah produk baru untuk mengobati disfungsi ereksi, MED3000, telah disetujui untuk dipasarkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA). Dilansir Business Wire, obat yang dipasarkan dengan merek Eroxon ini menerima klasifikasi "de novo" oleh FDA.

Saat ini, Eroxon bisa dipasarkan sebagai opsi pengobatan yang dijual bebas atau over-the-counter (OTC) di pasar Amerika Serikat (AS). Ini tentunya menjadi kabar baik bagi mereka yang ingin mencari opsi lebih banyak untuk mengatasi masalah ereksi. 

1. Peserta uji coba mengalami ereksi dalam waktu 10 menit

ilustrasi gel untuk disfungsi ereksi (unsplash.com/Nati Melnychuk)
ilustrasi gel untuk disfungsi ereksi (unsplash.com/Nati Melnychuk)

Klasifikasi de novo berarti FDA melihat produk tersebut masih dalam awal pengembangan, meskipun MED3000 sudah tersedia di Belgia dan Inggris Raya setelah persetujuan peraturan pada April 2021.

Menurut data dari laman perusahaan tersebut, uji coba yang dilakukan menemukan bahwa 60 persen peserta mengalami ereksi dalam waktu 10 menit, mengutip keterangan dalam situs web Eroxon. Studi itu juga menemukan bahwa sangat sedikit peserta yang memiliki efek samping yang merugikan, dengan efek samping yang paling umum adalah sakit kepala.

Gel ini tersedia dalam tabung dosis tunggal dan dioleskan ke area kepala penis 15 menit sebelum berhubungan intim.

2. Tetap harus menemui dokter untuk menangani disfungsi ereksi secara tepat

ilustrasi diagnosis (unsplash.com/National Cancer Institute)
ilustrasi diagnosis (unsplash.com/National Cancer Institute)

Walaupun menunjukkan hasil yang menjanjikan, tetapi laki-laki yang mengalami disfungsi ereksi tetap harus menemui dokter. Ini penting untuk mendapatkan diagnosis menyeluruh, agar penyebab disfungsi ereksi bisa diatasi dengan tepat. Disfungsi ereksi harus diatasi dengan mengobati akar permasalahannya.

Dilansir Urology Care Foundation, kalau memiliki disfungsi ereksi, kamu mungkin mengalami gejala ini:

  • Sulit untuk ereksi.
  • Sulit mempertahankan ereksi untuk jangka waktu yang cukup lama.
  • Berkurangnya gairah seks. 
  • Perasaan malu atau merasa bersalah.
  • Rendah diri.

Beberapa kelainan seksual terkait dengan disfungsi ereksi dan dapat menyebabkan gejala yang mirip dengan disfungsi ereksi, seperti:

  • Ejakulasi dini.
  • Ketidakmampuan untuk mengalami orgasme setelah stimulasi yang cukup.
  • Ejakulasi tertunda (ketika ejakulasi terlalu lama).

Kalau mengalami gejala-gejala di atas, sebaiknya temui dokter. Nantinya, dokter akan membantu menemukan penyebabnya, yang mana ini bisa karena faktor fisik, penggunaan obat-obatan tertentu, penyebab psikologis, ketidakseimbangan hormon, atau faktor lainnya seperti penggunaan alkohol, rokok, atau baru menjalani prosedur tertentu.

3. Bisa menjadi solusi yang lebih mudah

ilustrasi pelumas vagina (freepik.com/wiredstock)
ilustrasi pelumas vagina (freepik.com/wiredstock)

Saat ini, ada beberapa opsi pengobatan untuk disfungsi ereksi, seperti obat Cialis atau Viagra. Sayangnya, obat oral ini tidak bisa digunakan oleh semua orang, khususnya bagi mereka yang memiliki kondisi tertentu.

Obat injeksi dan pembedahan juga bisa menjadi pilihan pengobatan disfungsi ereksi. Sama seperti obat oral, dua pilihan pengobatan ini tidak bisa dilakukan oleh semua orang dan memiliki risiko yang lebih besar.

Oleh karena itu, pengobatan topikal, seperti menggunakan gel, dinilai lebih mudah diakses untuk membantu pengobatan disfungsi ereksi.

Eroxon adalah gel topikal pertama untuk membantu pengobatan disfungsi ereksi, yang bisa didapat tanpa resep dokter. Kira-kira, apakah gel ini juga akan disetujui penggunaannya di Tanah Air?

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nuruliar F
Rifki Wuda
Nuruliar F
EditorNuruliar F
Follow Us