ilustrasi diagnosis (unsplash.com/National Cancer Institute)
Walaupun menunjukkan hasil yang menjanjikan, tetapi laki-laki yang mengalami disfungsi ereksi tetap harus menemui dokter. Ini penting untuk mendapatkan diagnosis menyeluruh, agar penyebab disfungsi ereksi bisa diatasi dengan tepat. Disfungsi ereksi harus diatasi dengan mengobati akar permasalahannya.
Dilansir Urology Care Foundation, kalau memiliki disfungsi ereksi, kamu mungkin mengalami gejala ini:
- Sulit untuk ereksi.
- Sulit mempertahankan ereksi untuk jangka waktu yang cukup lama.
- Berkurangnya gairah seks.
- Perasaan malu atau merasa bersalah.
- Rendah diri.
Beberapa kelainan seksual terkait dengan disfungsi ereksi dan dapat menyebabkan gejala yang mirip dengan disfungsi ereksi, seperti:
- Ejakulasi dini.
- Ketidakmampuan untuk mengalami orgasme setelah stimulasi yang cukup.
- Ejakulasi tertunda (ketika ejakulasi terlalu lama).
Kalau mengalami gejala-gejala di atas, sebaiknya temui dokter. Nantinya, dokter akan membantu menemukan penyebabnya, yang mana ini bisa karena faktor fisik, penggunaan obat-obatan tertentu, penyebab psikologis, ketidakseimbangan hormon, atau faktor lainnya seperti penggunaan alkohol, rokok, atau baru menjalani prosedur tertentu.