Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Fakta Pemeriksaan MRI Jantung, Pasien Akan Diberi Headphone!

ilustrasi MRI (pexels.com/MART PRODUCTION)

Bila kamu datang ke rumah sakit yang cukup besar, magnetic resonance imaging (MRI) biasanya menjadi salah satu alat periksa canggih yang dimiliki. Unik, pasien yang diperiksa dengan alat ini akan berbaring dan masuk ke dalam tabung besar.

Yuk, kita kenali lebih banyak tentang MRI, khususnya untuk pemeriksaan jantung! Berikut fakta-fakta pemeriksaan MRI jantung menurut dr. Sony Hilal Wicaksono, SpJP, FIHA, yang disarikan dari buletin HealthFirst Rumah Sakit Pondok Indah Group.

1. Dengan MRI, kita bisa mendapatkan gambaran dua dimensi dan tiga dimensi tentang tubuh

ilustrasi MRI untuk memetakan otak (pexels.com/Anna Shvets)

Memanfaatkan medan magnet dan gelombang radiofrekuensi, MRI mampu mendapatkan gambaran dua dan tiga dimensi akan organ serta struktur dalam tubuh. Pemeriksaan ini bisa dipakai untuk pembuluh darah, identifikasi area otak yang terdampak stroke, serta keluhan jantung.

Pemeriksaan ini sifatnya noninvasif alias tidak memerlukan prosedur yang melukai. Keunggulan lainnya adalah pemeriksaan ini tanpa radiasi.

2. MRI juga dapat membantu dokter mendiagnosis beragam kondisi jantung

ilustrasi MRI jantung (cedars-sinai.org)

MRI dapat membantu dokter untuk membuat diagnosis beragam kondisi jantung, seperti:

  • Kerusakan jaringan akibat serangan jantung
  • Penurunan aliran darah ke otot jantung untuk memastikan apakah nyeri dada yang dialami pasien karena penyempitan atau penyumbatan aliran darah ke otot jantung
  • Masalah aorta (arteri utama yang keluar dari jantung)
  • Penyakit perikardium (selaput pelapis luar otot jantung)
  • Penyakit otot jantung
  • Penyakit katup jantung
  • Penyakit jantung kongenital dan evaluasi pasca koreksinya

3. MRI jantung biasanya dilakukan untuk tiga kelompok pasien

Ilustrasi MRI (Pexels.com/MART PRODUCTION)

MRI jantung biasanya dilakukan untuk tiga kelompok pasien, yaitu:

  • Pasien yang sudah diketahui mengalami penyempitan atau penyumbatan arteri koroner dari hasil MSCT koroner atau kateterisasi. MRI jantung dilakukan untuk menentukan adanya kekurangan aliran darah ke otot jantung.

  • Kelompok kedua adalah pasien dengan gangguan irama jantung. Pemeriksaan dijalani untuk mengetahui penyakit infiltratif otot jantung sebagai pertimbangan pemasangan alat cardioverter defibrilator terimplan.

  • Terakhir adalah untuk mencari penyebab gagal jantung selain penyempitan atau penyumbatan koroner. Pemeriksaan dilakukan untuk mencari tahu adanya miokarditis.

4. Ada kondisi yang perlu diperhatikan sebelum menjalani MRI jantung

ilustrasi pemindaian MRI (commons.wikimedia.org/GeorgeWilliams21)

Umumnya, pemeriksaan MRI aman dan tanpa nyeri. Akan tetapi, ada sejumlah kondisi yang perlu diperhatikan dan dikonsultasikan dahulu dengan dokter. Bahkan, ada pula yang perlu menghindari pemeriksaan jenis ini terlebih dulu.

Kondisi tersebut antara lain:

  • Pasien dengan alat implan, kecuali yang tersertifikasi MRI Safe
  • Pasien dengan kecurigaan terdapat serpihan besi dalam tubuhnya
  • Pasien dengan riwayat gagal ginjal
  • Memiliki stent/ring, katup jantung buatan, atau baru saja menjalani operasi jantung terbuka
  • Ibu hamil terutama pada trimester pertama
  • Memiliki tato atau makeup permanen
  • Punya riwayat alergi

5. Persiapan sebelum MRI jantung

ilustrasi MRI (pexels.com/MART PRODUCTION)

Ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan sebelum melakukan MRI jantung, yang umumnya:

  • Puasa kurang lebih empat jam sebelum pemeriksaan
  • Memiliki data kadar kreatin paling lama dua minggu sebelum MRI dilakukan
  • Melepas pakaian dan semua barang bawaan
  • Membawa sertifikat alat implan yang terpasang di tubuh untuk ditunjukkan sebelum persiapan pemeriksaan

6. Setelah pemeriksaan

ilustrasi pemeriksaan dengan dokter (pexels.com/cottonbro)

MRI jantung berlangsung kurang lebih 45 menit. Selama pemeriksaan, pasien tidak boleh bergerak karena bisa memengaruhi kualitas gambar yang dihasilkan.

Agar nyaman, pasien diberi headphone dan mikrofon sebagai alat komunikasi dan penghalang suara bising saat pemeriksaan. Jika semua semua proses usai, pasien mendapat jadwal konsultasi dengan dokter spesialis jantung dan pembuluh darah untuk penjelasan hasil MRI.

Itu dia beberapa fakta mengenai pemeriksaan MRI jantung. Selain wujudnya yang unik, rupanya proses di balik penggunaan MRI ini juga tidak bisa sembarangan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nurulia R F
Bayu Aditya Suryanto
Nurulia R F
EditorNurulia R F
Follow Us