ilustrasi joging (pexels.com/Ketut Subiyanto)
Pada umumnya, tubuh laki-laki memang membakar lebih banyak kalori—baik saat bergerak atau beristirahat—dibanding perempuan. Bukan hal yang mengejutkan, ini karena kaum adam memiliki tubuh yang lebih besar dan massa otot yang lebih padat dibanding kaum hawa.
Apakah perempuan bisa menambah massa otot? Bisa saja. Namun, ada perbedaan fisiologis yang mendasari pembakaran kalori. Salah satunya adalah secara genetik, yang mana perempuan menumpuk lebih banyak lemak untuk mendukung produksi hormon dan persiapan persalinan.
National Institute of General Medical Sciences menjelaskan bahwa lemak tubuh amat penting untuk menjalankan fungsi tubuh seperti menyimpan energi hingga melindungi organ dalam. Selain itu, lemak dibutuhkan tubuh untuk tumbuh kembang, sistem imun, produksi hormon, reproduksi, serta metabolisme.
Menurut American Council on Exercise (ACE), laki-laki butuh minimal 2–5 persen lemak untuk tetap sehat, sedangkan perempuan butuh 10–13 persen. Sebuah penelitian di Jepang pada 2020 menjabarkan bahwa di usia kurang dari 40, laki-laki butuh lemak 8–20 persen, sementara perempuan butuh 21–33 persen.
Sejatinya, hubungan antara jenis kelamin, kesehatan, dan lemak tidak sesederhana itu. Daripada memikirkan faktor jenis kelamin, cobalah untuk berfokus pada faktor lainnya yang bisa kamu ubah. Cobalah latih otot dan meningkatkan kesehatan kardiovaskular lewat latihan kardio dan latihan kekuatan otot yang memadai.