ilustrasi test pack (pexels.com/SHVETS Productions)
Morning sickness hampir tidak pernah absen dialami oleh ibu hamil. Jika kamu pun merasakannya, tak ada salahnya melakukan uji dengan test pack. Namun, kadang, walau merasakan morning sickness, bisa jadi uji kehamilan menggunakan test pack hasilnya negatif. Kalau begitu, tentu kamu pun merasa bingung, kira-kira apa yang salah.
Hasil negatif setelah merasa gejala kehamilan bisa menjadi tanda-tanda false negative. Ini merupakan kondisi ketika kamu sebenarnya hamil, tetapi test pack tidak mendeteksinya sehingga menampilkan hasil uji yang keliru.
False negative bisa terjadi karena kondisi alat. Misalnya, kamu menggunakan alat uji yang sudah kedaluwarsa sehingga hasilnya tidak lagi akurat atau karena penggunaan yang keliru. Contohnya saja, melakukan tes pada malam hari, padahal anjurannya test pack digunakan sesaat setelah bangun tidur pada pagi hari. Alasannya, alat uji akan lebih mudah mendeteksi adanya hCG dalam urine yang belum tercampur dengan minuman dan makanan.
Selain dua hal di atas, false negative bisa pula terjadi karena membiarkan test pack terlalu lama saat menunggu hasilnya. Umumnya, garis indikator akan muncul dalam beberapa saat saja. Jika kamu membiarkannya bermenit-menit, bisa jadi sudah terpengaruh oleh udara atau hal lain di sekitarnya.
Faktor lainnya yakni melakukan tes kehamilan terlalu dini. Test pack bekerja dengan mendeteksi adanya hormon human Chorionic Gonadotropin alias hCG. Hormon ini diproduksi tubuh ketika mendapat sinyal proses implantasi berhasil. Artinya, saat kehamilan baru dimulai.
Tubuh memproduksi hCG secara bertahap. Ketika kadar hormon ini masih terlalu rendah, alat uji kehamilan ini mungkin belum mendeteksi adanya hCG dalam urine sehingga menunjukkan tanda negatif.