ilustrasi minuman bersoda (unsplash.com/Mohaman Babayan)
Soda yang mengandung gula adalah penyebab utama kenaikan berat badan, jadi tidak mengherankan jika minuman tersebut juga dikaitkan dengan kerusakan hati.
Penelitian menemukan bahwa orang yang meminum satu atau lebih minuman manis setiap hari memiliki penanda penyakit hati berlemak lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak meminum minuman manis atau memilih jenis makanan (walaupun hal ini tidak terjadi). bukan berarti soda diet adalah pilihan yang menyehatkan). Risiko ini paling tinggi terjadi pada orang yang sudah mengalami obesitas atau kelebihan berat badan (The Journal of Hepatology, 2015).
Penelitian lainnya menemukan bahwa orang yang mengonsumsi dua minuman manis sehari selama enam bulan menunjukkan tanda-tanda penyakit hati berlemak (Pediatric Obesity, 2013).
Mengurangi konsumsi soda telah terbukti membantu penurunan berat badan, dan hal ini juga dapat membantu menjaga kesehatan hati.
Menjaga kesehatan hati penting karena banyaknya fungsi yang dilakukan organ ini dalam tubuh. Jika mengalami kerusakan, maka kerja hati menjadi menurun. Beberapa hal yang dapat meningkatkan risiko kerusakan hati di antaranya berat badan berlebih, suplemen herbal tertentu, asetaminofen yang digunakan tidak sesuai saran, konsumsi lemak trans, menggunakan jarum suntik bergantian, minuman beralkohol, dan lainnya.