ilustrasi diet (freepik.com/jcomp)
Salah satu alasan mengapa banyak yang tertarik melakukan intermittent fasting adalah karena ragam pilihan metodenya, yang dapat disesuaikan dengan kemampuan masing-masing orang. Dilansir Healthline, metode tersebut di antaranya:
Yaitu metode yang dilakukan dengan berpuasa selepas makan malam hingga makan siang di hari berikutnya, yakni selama 16 jam. Sementara itu, waktu makan hanya dibatasi sekitar 8 jam per hari.
Selama berpuasa, kamu tetap diperbolehkan untuk minum air putih, kopi, dan minuman non-kalori. Ini bisa membantumu mengatasi rasa lapar selama menjalankan diet.
Dalam metode ini, pelaku diet harus membatasi asupan kalori sebanyak 500-600 selama 2 hari dalam seminggu, sedangkan 5 hari sisanya diperbolehkan makan seperti biasa.
Tidak ada ketentuan hari dalam menjalankan diet, tetapi prosesnya tetap perlu diterapkan secara konsisten 2 hari setiap minggunya.
Metode eat stop eat tergolong cukup sulit bagi sebagian orang. Pasalnya, puasa harus berlangsung selama 24 jam dalam satu atau dua kali dalam seminggu.
Jika seseorang mulai berpuasa setelah makan malam pukul 8 pada hari Senin, maka orang tersebut baru boleh makan lagi saat jam makan malam pukul 8 pada hari Selasa. Metode ini dapat dimulai kapan saja asalkan prosesnya genap 24 jam.
Meskipun cukup sulit, metode ini juga memperbolehkan seseorang minum air, kopi, serta minuman tanpa kalori untuk bantu mengatasi rasa lapar.
Dengan metode ini, seseorang diharuskan untuk berpuasa setiap hari dengan pembatasan asupan hanya 500 kalori saja. Karena terlalu ekstrem, metode ini tidak cocok dan tidak dianjurkan untuk dilakukan oleh orang yang baru memulai diet.
Metode ini diet termasuk lebih mudah jika dibandingkan dengan dua metode sebelumnya. Dalam the warrior diet, seseorang hanya dianjurkan untuk makan sejumlah kecil buah dan sayuran mentah saja pada siang hari, dan makan besar pada malam hari.