Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi granola bar (freepik.com/freepik)

Intinya sih...

  • Makanan ultra proses masih aman dikonsumsi asalkan dipilih dengan bijak dan dimakan dalam jumlah yang wajar.
  • Susu sapi melalui pemrosesan minimal, sementara susu nabati adalah makanan ultra proses.
  • Jika kamu memilih yoghurt versi rendah lemak dengan tambahan perasa, kemungkinan besar itu adalah makanan ultra proses.

Makanan ultra proses atau ultra-processed food telah menjadi bagian dari pola makan modern yang praktis dan cepat. Akan tetapi, jenis makanan ini kerap mendapat reputasi buruk karena kandungan bahan kimia, pengawet, gula, dan garam yang tinggi. Meski demikian, tidak semua makanan ultra proses berbahaya untuk kesehatan jika dikonsumsi dalam batas wajar.

Beberapa jenis makanan ultra proses aman dikonsumsi, terutama jika dipilih dengan cermat dan tetap memperhatikan kandungan nutrisinya. Berikut ini beberapa makanan ultra proses yang sebenarnya masih aman dikonsumsi dalam jumlah wajar.

1. Daging olahan yang diberi makan rumput

Daging olahan dari hewan yang diberi makan rumput adalah pilihan yang lebih baik daripada yang diberi makan biji-bijian atau dedak.

Misalnya, penelitian tahun 2022 menunjukkan bahwa daging sapi yang dibesarkan di padang rumput memiliki kandungan asam lemak omega-3 dan asam alfa-linoleat yang lebih tinggi daripada yang diberi makan biji-bijian. Saat memilih daging olahan, kamu dapat meningkatkan nilai gizi dengan memilih daging yang memiliki label "grass-fed" (Foods, 2022).

2. Roti gandum utuh

ilustrasi roti gandum (pexels.com/Cats Coming)

Roti yang kamu makan setiap hari tergolong sebagai makanan ultra proses. Entah itu terbuat dari gandum utuh, terigu, dan sebagainya. Namun, pemrosesan tidak meniadakan manfaat kesehatan dari gandum utuh.

Gandum utuh mempertahankan nilai gizi yang jauh lebih banyak selama penggilingan dan pemanggangan daripada tepung dan roti olahan. Roti gandum utuh menyediakan serat, vitamin B, dan nutrisi penting yang dapat membantu mendukung pencernaan dan mengurangi risiko penyakit jantung.

Kunci untuk memilih roti yang paling sedikit diproses adalah dengan mencari yang terbuat dari biji-bijian utuh seperti gandum, oat, atau barley sebagai bahan utama. Roti yang diproses secara minimal juga akan memiliki daftar bahan tambahan yang sedikit.

3. Susu berbasis nabati

Susu nabati, seperti susu kedelai, oat, almon, dan sebagainya, dipasarkan sebagai alternatif yang lebih sehat untuk susu sapi. Kenyataannya, susu sapi melalui pemrosesan minimal, sementara susu nabati adalah makanan ultra proses.

Untuk membuat susu nabati, biji-bijian dipanaskan, dibuat jus, dijadikan bubuk atau diekstraksi dan dilarutkan kembali dalam air. Nutrisi utama seperti kalsium ditambahkan setelahnya tetapi tenggelam ke dasar dan produk harus dikocok agar kalsium larut dan bisa terminum.

Jika menyangkut manfaat kesehatan, sulit untuk mengatakan apakah susu sapi atau susu nabati yang lebih baik. Susu nabati bisa menjadi alternatif yang baik bagi orang-orang yang tidak dapat minum susu sapi, tetapi efek jangka panjang dari konsumsinya belum cukup dipelajari.

4. Yoghurt rendah lemak dengan tambahan rasa

ilustrasi yogurt (pixabay.com/TerriC)

Yoghurt adalah produk olahan susu yang kaya akan kalsium dan protein sehingga kerap dianggap sebagai pilihan yang sehat. Namun, jika kamu memilih versi rendah lemak dengan tambahan perasa, kemungkinan besar itu adalah makanan ultra proses. Jenis yoghurt ini biasanya memiliki bahan tambahan, termasuk gula, pektin atau gom guar untuk menstabilkan teksturnya, pengawet untuk memperpanjang masa simpannya, dan pewarna untuk membuatnya menarik secara visual.

Meskipun demikian, beberapa produk ini memiliki bahan tambahan yang bisa meningkatkan kesehatan, seperti untuk meningkatkan manfaat pencernaan. Hanya saja, untuk memastikan kamu mendapatkan yoghurt berkualitas terbaik, menawarkan manfaat, dan melalui pemrosesan minimal, pilihlah plain greek yogurt alih-alih yoghurt dengan perasa.

5. Daging alternatif

Daging alternatif terbuat dari bahan nabati dan memiliki tekstur serta rasa mirip dengan daging asli. Daging alternatif biasanya dipasarkan untuk vegetarian yang memilih untuk tidak mengonsumsi daging. Daging alternatif terbuat dari berbagai bahan nabati, seperti kedelai, gandum, kacang polong, jamur, dan bahan lainnya, yang diproses sedemikian rupa sehingga tergolong sebagai UPF.

Meskipun begitu, daging alternatif masih tergolong aman dikonsumsi, terutama untuk kamu yang sedang mengurangi asupan daging. Mengonsumsi lebih sedikit daging, terutama daging olahan, telah terbukti meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.

6. Granola bar atau protein bar

ilustrasi granola bar (pexels.com/Annelies Brouw)

Granola bar dan protein bar sering dipasarkan sebagai camilan yang sehat. Namun, granola bar yang kamu beli dari supermarket sering kali tergolong makanan ultra proses karena mengandung banyak garam, gula, dan zat aditif. Meskipun begitu, granola bar sering kali terbuat dari bahan-bahan yang bergizi seperti biji-bijian utuh, dark chocolate, madu, selai kacang, dan sebagainya. Karenanya, granola bar atau protein bar masih dianggap sebagai pilihan yang sehat, utamanya untuk kamu yang mencari camilan tinggi protein.

Hanya saja, camilan ini tidak boleh menggantikan makanan utuh. Jika ingin yang lebih sehat, kamu dapat membuat sendiri granola bar atau protein bar di rumah.

7. Ready meals

Ready meals, seperti spageti dalam cup, nasi dan lauk instan, mi dalam cup, ayam goreng beku, sup kalengan, dan makanan siap saji lainnya dipasarkan sebagai jalan pintas menuju makanan seimbang. Sekilas, bahan-bahannya tampak cukup bagus dan mirip dengan yang biasa dimasak sehari-hari. Namun, ready meals sering kali mengandung bahan pengawet dan penstabil tambahan dan khususnya mengandung kadar garam yang tinggi untuk tujuan stabilitas, keamanan pangan, dan peningkatan rasa.

Meskipun begitu, ready meals masih dianggap sebagai makanan ultra proses yang aman dikonsumsi saat kamu tidak sempat memasak. Untuk meningkatkan nilai gizinya, kamu bisa menambahkan real food seperti sayuran, telur, ayam, dan sebagainya. 

Pada akhirnya, meskipun makanan ultra proses sering kali dikaitkan dengan dampak negatif terhadap kesehatan, tetapi beberapa di antaranya masih aman dikonsumsi asalkan dipilih dengan bijak dan dimakan dalam jumlah yang wajar. Memahami komposisi dan nutrisi dari setiap produk akan membantu kamu membuat pilihan yang lebih sehat. 

Referensi 

"5 Ultra-Processed Foods That Are Good to Eat." BBC Good Food. Diakses Maret 2025. 
Davis, H., Magistrali, A., Butler, G., & Stergiadis, S. (2022). "Nutritional Benefits from Fatty Acids in Organic and Grass-Fed Beef." Foods, 11(5), 646. https://doi.org/10.3390/foods11050646
"5 Healthiest Ultra-Processed Foods." Health. Diakses Maret 2025. 
"Ultra-Processed Foods You Eat Without Realising." Science Focus. Diakses Maret 2025. 

Editorial Team