Jepang memutuskan untuk mulai membuang air limbah Fukushima ke Samudra Pasifik. Ini merupakan pengolahan air limbah nuklir yang digunakan untuk mendinginkan reaktor yang rusak di pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Daiichi, yang dilanda gempa pada tahun 2011 lalu.
Air limbah ini mengandung isotop radioaktif yang disebut tritium, cesium-137, karbon-14, dan kemungkinan jejak radioaktif lainnya, yang diklaim aman oleh Jepang. Meskipun demikian, negara-negara tetangga dan para ahli khawatir keputusan membuang air limbah ini ke laut akan menimbulkan ancaman lingkungan yang mungkin bertahan selama beberapa generasi dan memengaruhi ekosistem hingga jauh sekali.
Para ahli dan aktivis khawatir tindakan membuang air limbah Fukushima ke laut tersebut menimbulkan berbagai dampak negatif, setidaknya seperti berikut ini.