ilustrasi jogging pagi hari (pexels.com/cottonbro )
Sebuah studi merancang perbandingan langsung antara jumlah langkah dan durasi latihan untuk mengetahui metrik mana yang lebih baik. Studi ini didasarkan pada data dari lebih dari 14.000 perempuan Amerika Serikat (AS) yang dilacak selama sekitar satu dekade.
Saat studi dimulai, semua perempuan berusia di atas 62 tahun dan tidak memilki penyakit kardiovaskular dan kanker. Mereka diminta untuk memakai monitor aktivitas selama seminggu, melepasnya hanya saat tidur, mandi, atau berenang.
Dari data tersebut, para peneliti menghitung berapa banyak langkah yang diambil oleh setiap peserta per hari, dan berapa banyak waktu yang mereka habiskan untuk melakukan aktivitas fisik sedang hingga berat, seperti bersepeda, joging, atau berjalan cepat.
Jumlah rata-rata langkah harian peserta penelitian adalah sekitar 5.200, sedangkan durasi aktivitas fisik rata-rata sekitar satu jam per minggu.
Orang yang berolahraga lebih lama juga cenderung berjalan lebih banyak, tetapi kedua pengukuran tersebut tidak sepenuhnya sinkron. Itu sebagian karena bentuk jalan yang lebih lambat, seperti mondar-mandir di dalam rumah, belum tentu cukup intens untuk dicatat sebagai aktivitas sedang hingga berat pada monitor kebugaran, tetapi tetap dihitung sebagai jumlah langkah yang diambil.
Jadi, metrik mana yang lebih baik? Keduanya sama-sama bagus: apa pun jenis pengukuran yang digunakan, makin banyak gerakan, berarti makin baik kesehatan dan umur panjang.