ilustrasi sperma (freepik.com/freepik)
Mengapa jumlah sperma penting dalam proses pembuahan, bukankah hamil cuma membutuhkan satu sperma? Secara teknis, ini memang benar, hanya satu sperma sehat saja yang bisa menyebabkan kehamilan.
Namun, perjalanan sperma menuju sel telur ini lebih sulit dari tantangan Ninja Warrior, lho! Vagina memiliki pertahanan alami untuk menyerbu sel asing, termasuk si sperma.
Dr. Kim Langdon, MD., seorang obygn dalam Romper menjelaskan bahwa organ reproduksi perempuan memiliki lendir serviks yang dapat menjebak sperma. Akibatnya, sel jantan ini bisa mati seketika. Jutaan sperma pun bahkan bisa berkurang dengan sangat cepat.
Tak hanya itu, sperma pun tidak punya GPS yang bisa mengantarkannya langsung ke titik tujuan, yakni tuba falopi. Alhasil, jutaan sperma yang berhasil melewati cairan serviks masih berpotensi nyasar dan akhirnya gagal membuahi sel telur.
Ketika ada lebih dari satu sperma yang sampai di hadapan sel telur pun, tidak semuanya berhasil menembus lapisannya. Bisa dibilang, persaingannya sangat ketat agar bisa membuahi si primadona sel telur.
Vagina, serviks, rahim bukan satu-satunya penyebab sperma gagal melakukan pembuahan. Sebab, sperma yang dikeluarkan saat ejakulasi pun tidak semuanya dalam kualitas baik. Ada yang morfologinya tidak sempurna, mageran alias tidak aktif berenang, dan lain sebagainya.
Oleh sebab itu, akhirnya, memang hanya satu yang berhasil sampai ke sel telur. Namun, makin banyak jumlah sperma yang berenang, makin tinggi pula potensinya sampai ke sel telur. Jika sudah begitu, sperma kemudian tereliminasi hingga hanya satu yang berhasil membuahi.