Secara Medis, Seberapa Sering Laki-laki Perlu Ejakulasi?

Ejakulasi rutin menurunkan risiko kanker prostat

Ejakulasi adalah ketika laki-laki mengeluarkan air mani atau sperma dari tubuh saat mencapai klimaks seksual. Konon, laki-laki harus sering-sering ejakulasi agar sehat. Benarkah demikian?

Dari sisi medis, seberapa sering laki-laki perlu ejakulasi dan apa alasannya? Apa manfaat ejakulasi bagi kesehatan? Temukan jawabannya di bawah ini!

1. Ejakulasi 2-4 kali per minggu dikaitkan dengan risiko kanker prostat yang lebih rendah

Secara Medis, Seberapa Sering Laki-laki Perlu Ejakulasi?ilustrasi kanker prostat (jamaicamoves.com)

Menurut studi berjudul "Sexual Activity and Risk of Prostate Cancer: A Dose-Response Meta-Analysis" yang diterbitkan dalam Journal of Sexual Medicine tahun 2018, frekuensi ejakulasi sedang (2–4 kali per minggu) dikaitkan dengan risiko kanker prostat yang lebih rendah.

Studi lain juga menemukan hal yang serupa. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Harvard Medical School, laki-laki yang sering ejakulasi berisiko 31 persen lebih rendah terkena kanker prostat dibanding laki-laki yang hanya ejakulasi 4–7 kali per bulan.

2. Ketika ejakulasi, tubuh melepaskan hormon oksitosin dan dopamin

Secara Medis, Seberapa Sering Laki-laki Perlu Ejakulasi?ilustrasi sperma (pixabay.com/mohamed_hassan)

Apakah terlalu sering ejakulasi berbahaya? Sebenarnya, sering ejakulasi tidak memiliki efek samping fisik, asalkan ejakulasi tersebut tidak berkaitan dengan masturbasi kronis atau kecanduan pornografi, dilansir Manual.

Kenyataannya, ejakulasi justru bermanfaat bagi kesejahteraan emosional. Ini karena saat ejakulasi, tubuh akan meningkatkan kadar hormon oksitosin dan dopamin.

Hormon oksitosin dikaitkan dengan emosi positif, mengurangi stres, dan mempererat ikatan (bonding). Sementara itu, dopamin dikaitkan dengan perasaan puas dan senang yang meningkatkan suasana hati, motivasi dan produktivitas, serta mengurangi stres dan depresi.

3. Namun, terlalu sering ejakulasi membuat periode refrakter menjadi lebih lama

Secara Medis, Seberapa Sering Laki-laki Perlu Ejakulasi?ilustrasi pria yang kelelahan (unsplash.com/Adrian Swancar)

Di sisi lain, jika laki-laki ejakulasi terlalu sering, mungkin akan mengalami periode refrakter. Istilah ini mengacu pada waktu antara orgasme dan ketika sudah siap untuk terangsang lagi secara seksual.

Pada lelaki yang masih muda, periode refrakternya hanya sekitar beberapa menit hingga beberapa jam. Namun, seiring bertambahnya umur, periode refrakter bisa menjadi lebih lama, antara 12–24 jam atau lebih.

Lantas, apa masalahnya? Dilansir Medical News Today, selama periode refrakter, laki-laki akan kehilangan minat pada seks atau bahkan tidak bisa berhubungan seks walau ingin!

Baca Juga: 7 Tanda Laki-laki Memiliki Sperma Sehat, Ketahui Yuk!

4. Kalau terlalu sering ejakulasi, apakah tubuh akan kehabisan sperma?

Secara Medis, Seberapa Sering Laki-laki Perlu Ejakulasi?ilustrasi sperma (pexels.com/Deon Black)

Apakah terlalu sering ejakulasi (baik karena berhubungan seks maupun onani), bisa membuat tubuh kehabisan sperma? Simpan kekhawatiranmu karena itu tidak akan terjadi! Mengutip Healthline, testis bisa menghasilkan 1.500 sperma per detik.

Dalam fase spermatogenesis, testis terus-menerus memproduksi sperma baru. Secara keseluruhan, proses ini berlangsung selama 64 hari. Pada akhir siklus, tubuh bisa meregenerasi hingga 8 miliar sperma!

Lantas, berapa banyak sperma yang kita keluarkan saat ejakulasi? Dalam satu mililiter air mani, ada sekitar 20-300 juta sel sperma. Menurut keterangan dari International Society for Sexual Medicine, rata-rata laki-laki mengeluarkan 1,25 hingga 5,00 mililiter air mani setiap ejakulasi. Jumlahnya bervariasi pada masing-masing individu.

5. Sebaliknya, apa yang terjadi jika jarang ejakulasi?

Secara Medis, Seberapa Sering Laki-laki Perlu Ejakulasi?ilustrasi sperma (unsplash.com/Deon Black)

Kamu termasuk orang dengan aktivitas seksual yang minim? Kira-kira, apa yang terjadi pada sel sperma yang "tidak terpakai"? Apakah sel sperma tersebut menghilang begitu saja atau bagaimana?

Jawabannya, sel sperma yang tidak dikeluarkan tersebut akan diserap kembali oleh tubuh atau dilepaskan ketika kita terlelap. Sperma tersebut akan dikeluarkan lewat mimpi basah.

Mimpi basah sering terjadi pada masa remaja dan akan semakin berkurang ketika kita menua. Menurut buku karya Dr. Alfred C. Kinsey berjudul Sexual Behavior in the Human Male, lelaki lajang berusia 15 tahun mengalami mimpi basah 0,36 kali per minggu dan hanya sekitar 0,18 kali per minggu untuk laki-laki lajang berusia 40 tahun.

Nah, itulah penjelasan mengenai seberapa sering laki-laki perlu ejakulasi dan serba-serbi ejakulasi lainnya, mulai dari frekuensi hingga manfaat. Semoga bisa menambah wawasan, ya!

Baca Juga: Sedih setelah Berhubungan Seks? Mungkin itu Postcoital Dysphoria

Topik:

  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya