Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi badan terasa pegal (freepix.com/8photo)
ilustrasi badan terasa pegal (freepix.com/8photo)

Kamu pernah merasa badan pegal-pegal, padahal tidak melakukan aktivitas berat atau pekerjaan fisik seharian? Ternyata kondisi ini cukup umum terjadi. Penyebabnya bisa karena banyak hal dan tidak selalu berkaitan dengan olahraga atau pekerjaan berat, lho. Meski terdengar sepele, rasa pegal yang muncul tanpa sebab jelas bisa mengganggu kenyamanan dan aktivitas harianmu.

Beberapa penyebabnya bisa berasal dari gaya hidup, gangguan tidur, stres, hingga kondisi medis tertentu. Yuk, pahami lebih dalam agar kamu bisa lebih waspada dan tahu langkah apa yang harus kamu ambil!

1. Stres dan penegangan otot

ilustrasi stres (pexels.com/RODNAE Productions)

Salah satu penyebab utama kenapa badan pegal-pegal yaitu stres. Saat kamu merasa stres, tubuh secara alami merespons dengan menegangkan otot-otot, terutama di bagian leher, bahu, dan punggung, menurut Summer Health. Jika berlangsung lama, penegangan otot ini bisa membuat tubuh terasa nyeri meski kamu tidak sedang melakukan aktivitas fisik apa pun.

Stres juga bisa memperburuk sensitivitas tubuh terhadap rasa sakit. Artinya, rasa nyeri yang mungkin ringan bisa terasa lebih intens karena sistem saraf kamu dalam keadaan "siaga tinggi". Jika kamu sering mengalami stres dan badanmu terasa pegal tanpa alasan yang jelas, bisa jadi inilah pemicunya.

Cobalah luangkan waktu untuk relaksasi, meditasi, atau aktivitas yang membuatmu tenang, ya. Kamu bisa mencoba yoga ringan, berjalan-jalan santai di taman, atau mendengarkan musik yang menenangkan. Dengan begitu, sistem saraf akan merespons lebih baik dan otot-otot bisa lebih rileks.

2. Tidur dengan kualitas yang buruk

ilustrasi tidur yang kurang berkualitas (pexels.com/Nicola Barts)

Kualitas tidur sangat memengaruhi kondisi otot dan tubuh secara keseluruhan. Ketika tidur, tubuh seharusnya memulihkan diri dan memperbaiki jaringan otot. Namun, jika tidurmu tidak nyenyak, proses ini bisa terganggu, misalnya kamu tidur terlalu larut, sering terbangun pada malam hari, atau hanya tidur selama beberapa jam. 

Selain itu, dilansir Sleep Foundation, posisi tidur yang tidak ergonomis atau terlalu lama dalam satu posisi juga bisa menyebabkan otot tegang. Badanmu akan terasa kaku saat bangun. Ini bisa terjadi jika kamu tidur dengan bantal yang terlalu tinggi, kasur yang terlalu keras atau terlalu empuk, atau bahkan karena suhu ruangan yang tidak nyaman.

Jika kamu sering bangun tidur dengan tubuh yang terasa pegal, mungkin sudah waktunya mengevaluasi posisi, kualitas, dan durasi tidurmu. Adapun, durasi tidur yang cukup sekitar 7–9 jam setiap malam. Jangan lupa juga untuk memiliki jadwal tidur yang konsisten. Hindari penggunaan gawai sebelum tidur agar kualitas istirahatmu lebih optimal.

3. Dehidrasi dan kekurangan nutrisi juga berperan

ilustrasi minum air untuk mengurangi dehidrasi (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Pernah merasa badan lemas dan pegal tanpa aktivitas berat? Bisa jadi kamu sedang mengalami dehidrasi. Tubuh manusia sebagian besar terdiri dari air. Adapun, kekurangan cairan bisa mengganggu fungsi otot, menyebabkan kram, rasa lelah, hingga pegal-pegal. Meski sering diabaikan, ini jadi salah satu alasan kenapa badan pegal-pegal, padahal tidak bekerja.

Selain cairan, tubuh juga butuh nutrisi penting, seperti vitamin D, magnesium, dan kalsium untuk menjaga kesehatan otot serta tulang. Kekurangan salah satu dari nutrisi ini bisa menyebabkan otot terasa lemas dan nyeri, terutama jika berlangsung dalam waktu lama. Kurang vitamin D, misalnya, bisa menyebabkan otot menjadi mudah lelah.

Oleh karena itu, penting untuk menjaga asupan gizi seimbang. Caranya dengan makan makanan bergizi, seperti sayur, buah, kacang-kacangan, produk susu, dan ikan. Jangan lupa juga untuk minum air putih minimal delapan gelas sehari agar tubuh tetap terhidrasi dengan baik.

4. Gaya hidup yang terlalu pasif bisa menyebabkan sindrom disuse

ilustrasi duduk terlalu lama (pexels.com/burst)

Meski terdengar ironis, justru ketika kamu jarang bergerak, tubuhmu bisa lebih mudah merasa pegal. Kondisi ini dikenal dengan istilah sindrom disuse, yang berarti otot-otot melemah dan kehilangan fleksibilitas karena jarang digunakan. Ini biasanya terjadi pada orang yang terlalu banyak duduk, seperti pekerja kantoran yang duduk berjam-jam di depan komputer, atau mereka yang kurang aktif secara fisik. Ketika otot melemah, beban kerja jadi lebih berat bagi sendi dan tulang, yang akhirnya menimbulkan rasa nyeri atau tidak nyaman. 

Untuk mengatasinya, coba biasakan melakukan peregangan ringan setiap jam, berjalan kaki selama 10–15 menit pada sela-sela aktivitas, atau olahraga ringan secara rutin. Kamu bisa bersepeda, berenang, atau senam. Aktivitas fisik yang teratur bisa membantu tubuhmu tetap bugar dan mengurangi risiko pegal-pegal. Kamu juga bisa mempertimbangkan menggunakan meja kerja berdiri agar tidak terlalu lama duduk pada satu posisi.

5. Infeksi dan kondisi medis tertentu

Ilustrasi sakit flu (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Badan pegal-pegal tidak selalu berarti kamu lelah, lho. Bisa saja ini merupakan gejala awal dari infeksi virus seperti flu, COVID-19, atau mononukleosis. Pada kasus ini, sistem imun tubuh bekerja keras melawan infeksi dan itu bisa menyebabkan nyeri otot yang tersebar di seluruh tubuh, mengutip laman Healthline. Jadi, meski kamu tidak merasa sakit parah, rasa pegal bisa menjadi sinyal awal dari penyakit yang sedang berkembang. 

Selain infeksi, ada juga beberapa kondisi medis kronis seperti fibromialgia, lupus, atau artritis yang sering menyebabkan nyeri otot secara terus-menerus. Fibromialgia, misalnya, ditandai dengan rasa sakit pada otot dan jaringan lunak lainnya di seluruh tubuh. Jika kamu merasa badan pegal-pegal dalam jangka waktu panjang tanpa sebab jelas, sebaiknya konsultasikan ke dokter. 

Pemeriksaan lebih lanjut bisa membantu mendeteksi penyakit yang mungkin selama ini tersembunyi. Penanganan yang tepat bisa membuat kualitas hidup kamu jauh lebih baik. Kamu pun bisa terhindar dari komplikasi yang lebih serius.

6. Efek samping obat dan retensi cairan

ilustrasi kecanduan obat (pexels.com/Kevin Bidwell)

Tahukah kamu kalau beberapa jenis obat juga bisa menyebabkan otot terasa nyeri? Obat penurun kolesterol (statin) atau obat tekanan darah tertentu, misalnya, memiliki efek samping berupa nyeri otot, dilansir laman Mayo Clinic. Bahkan, penghentian konsumsi alkohol atau obat-obatan tertentu secara mendadak juga bisa menimbulkan rasa pegal sebagai bagian dari gejala putus obat (withdrawal). Ini terjadi karena perubahan kimia dalam tubuh yang memengaruhi sistem saraf dan otot.

Selain itu, kondisi seperti gangguan ginjal, jantung, atau tiroid bisa menyebabkan tubuh menahan cairan berlebih (retensi cairan). Hal ini dapat menyebabkan pembengkakan dan tekanan pada otot dan jaringan tubuh lainnya sehingga kamu merasa pegal-pegal. Karena itu, jika pegal disertai pembengkakan atau gejala lain, penting untuk segera memeriksakannya ke tenaga medis.

Kini, kamu sudah tahu bahwa ada banyak alasan kenapa badan pegal-pegal, padahal tidak bekerja, kan? Mengenali penyebabnya merupakan langkah pertama agar kamu bisa mengatasinya dengan tepat. Jadi, jangan anggap sepele rasa pegal yang datang tanpa sebab jelas. Dengarkan tubuhmu dan jangan ragu untuk bertindak saat memang dibutuhkan. Tetap jaga gaya hidup sehat dan seimbangkan antara istirahat dan aktivitas, ya!

Referensi

"Pain and Sleep". Sleep Foundation. Diakses Mei 2025.
"Sleep and Pain". National Library of Medicine. Diakses Mei 2025.
"What Causes Body Aches?". Medical News Today. Diakses Mei 2025.
"Statin Side Effects: Weigh the Benefits and Risks". Mayo Clinic. Diakses Mei 2025.
"Body Aches: Cold, Flu, or COVID-19?". Healthline. Diakses Mei 2025.
"Why Does My Body Ache? Common Causes and When to See a Doctor". Summit Health. Diakses Mei 2025.
"Why Am I So Stiff & Sore After Doing Work Around the House?". Arthritis Australia. Diakses Mei 2025.
"Pain Caused by Under-Using Our Muscles". Jamaica Hospital Medical Center. Diakses Mei 2025.
"Myalgia (Muscle Pain)". Cleveland Clinic. Diakses Mei 2025.
"Body Aches". Healthline. Diakses Mei 2025.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team