Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Tangan Kesemutan setelah Motoran? Ini Penyebabnya

Ilustrasi setang motor (freepik/borisenkoket)
Intinya sih...
  • Tangan kebas, kesemutan, dan kram setelah motoran jauh? Ini penyebabnya:
  • Otot tegang terus menerus dan getaran motor menyebabkan gangguan aliran darah.
  • Posisi tangan yang salah juga dapat meningkatkan tekanan pada saraf tangan.

Pernah ngerasa tangan tiba-tiba kebas, kesemutan, atau bahkan kram setelah motoran jauh? Padahal awalnya baik-baik saja, tapi lama-lama tangan terasa aneh, kayak kaku dan kurang tenaga.

Ada beberapa penyebab kenapa hal ini sering terjadi setelah kita berkendara motor dalam waktu lama. Yuk, kita cari tahu.

1. Otot tangan dan pergelangan terus menegang

ilustrasi naik motor (Pexels/Aladdin Mustafa)

Saat motoran, terutama saat mengendarai motor manual, tangan kita terus bekerja tanpa henti. Tangan kiri memegang kopling, tangan kanan mengatur gas dan rem. Meskipun kelihatannya cuma pegang setang, sebenarnya otot-otot tangan, pergelangan, dan lengan tetap menegang untuk menjaga kontrol motor.

Kalau motoran dalam waktu lama tanpa banyak istirahat, otot-otot ini bisa kelelahan. Ketegangan yang berkepanjangan menyebabkan aliran darah ke tangan jadi tidak optimal. Akhirnya, muncullah rasa kebas, kesemutan, bahkan kram.

Makanya penting banget sesekali mengendurkan genggaman setang saat berkendara jarak jauh, atau berhenti sejenak untuk menggerakkan tangan.

2. Getaran motor bisa mengganggu saraf

Ilustrasi naik motor (Pexels/Jonathan Shembere)

Motor menghasilkan getaran, baik dari mesin maupun dari jalanan yang tidak rata. Kalau motoran lama-lama, getaran ini akan terus disalurkan ke tangan melalui setang.

Kalau terus-terusan menahan getaran ini, saraf-saraf di tangan bisa terganggu sementara. Inilah yang menyebabkan tangan terasa mati rasa, kaku, atau bahkan seperti kehilangan kekuatan.

Efek ini lebih terasa kalau pakai motor dengan getaran mesin yang kasar atau kalau kondisi shockbreaker motor sudah mulai lemah. Selain itu, sarung tangan yang terlalu tipis juga kurang membantu meredam getaran, jadi tangan lebih cepat kebas.

3. Posisi tangan kurang ergonomis

Ilustrasi setang motor (freepik)

Posisi tangan saat menggenggam setang juga punya pengaruh besar. Kalau posisi tangan terlalu menekuk, terlalu menggenggam erat, atau sudut setang tidak pas dengan tubuh, tekanan ke saraf tangan akan meningkat.

Biasanya, ini sering terjadi kalau motoran pakai motor yang posisi setangnya rendah seperti motor sport, atau kalau stang sudah dimodifikasi tidak sesuai postur tubuh.
Kalau terus-terusan salah posisi, selain membuat tangan kebas, bisa juga memperparah masalah pada pergelangan tangan seperti carpal tunnel syndrome.

Solusinya, pastikan posisi tangan saat berkendara santai dan alami. Hindari menggenggam setang terlalu keras. Usahakan pergelangan tangan sejajar atau sedikit turun dibandingkan setang, supaya tekanan di saraf bisa lebih ringan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us