Kenapa Leher Tegang Setelah Makan Jeroan Kambing?

Idul Adha jadi momen tepat untuk menikmati berbagai olahan daging maupun jeroan kambing. Rasanya yang gurih dan teksturnya khas membuat banyak orang sulit menolak godaan satu ini. Namun, setelah menyantapnya, sebagian orang merasa leher jadi kaku atau tegang.
Lantas, kenapa leher tegang setelah makan jeroan kambing? Apakah ini sekadar efek samping biasa atau ada hubungannya dengan kondisi kesehatan tertentu? Yuk, cari tahu penjelasan medisnya!
Kenapa leher tegang setelah makan jeroan kambing?

Keluhan leher terasa tegang setelah makan jeroan kambing memang cukup sering dirasakan beberapa orang, khususnya ketika Idul Adha. Kondisi tersebut sering dikaitkan dengan kolesterol. Namun, faktanya hal itu tidak melulu tanda kadar kolesterol langsung melonjak.
dr Rudy Kurniawan, Sp.PD, spesialis penyakit dalam menyebut bahwa tidak ada hubungan langsung antara konsumsi daging atau jeroan kambing dengan kondisi leher tegang. Meski begitu, ia menjelaskan bahwa makanan tinggi lemak jenuh, seperti jeroan, dapat memicu peradangan dalam tubuh pada sebagian orang. Peradangan inilah yang bisa menimbulkan rasa nyeri atau tegang pada beberapa bagian tubuh, termasuk leher.
Selain itu, dr Inggrid Tania, Ketua Umum PDPOTJI menyebutkan bahwa konsumsi makanan berlemak tinggi juga bisa memperlambat aliran darah. Ketika aliran darah melambat, terutama ke otak, hal ini dapat memicu keluhan seperti pusing hingga rasa kaku atau tegang pada leher.
Kondisi ini bukan hanya dialami oleh orang dengan kolesterol tinggi. Siapa pun bisa merasakannya sesaat setelah mengonsumsi makanan berlemak dalam jumlah besar.
Menariknya, gejala seperti leher tegang dan pusing ini bukan berasal dari kolesterol yang langsung terbentuk. Melainkan efek sementara akibat metabolisme awal lemak di dalam tubuh. Mengingat proses pembentukan kolesterol seperti LDL atau HDL memerlukan waktu, keluhan yang timbul lebih berkaitan dengan reaksi awal tubuh terhadap makanan tinggi lemak tersebut.
Cara mengatasi leher tegang

Mengalami leher tegang sesaat atau setelah makan jeroan maupun daging kambing bisa bikin tidak nyaman, apalagi kalau sering terjadi. Namun, tenang, ada beberapa cara sederhana yang bisa kamu lakukan untuk meredakannya.
- Duduk dengan posisi tegak
Postur tubuh saat makan sangatlah penting. Usahakan duduk tegak dengan bahu rileks dan kepala sejajar dengan tulang belakang. Hindari membungkuk atau menyandar terlalu jauh ke belakang karena bisa membuat otot leher tegang.
- Tambahkan bantal atau alas di punggung bawah
Kalau susah duduk tegak dalam waktu lama, kamu bisa menambahkan bantal kecil di punggung bawah untuk membantu menopang postur. Ini bisa bantu mengurangi beban pada leher.
- Ambil jeda saat makan lama
Kalau kamu tipe yang makan dalam waktu cukup lama atau porsinya besar, sempatkan untuk berdiri sejenak atau sekadar meregangkan tubuh beberapa menit. Aktivitas ini dapat membantu otot leher tetap rileks.
- Lakukan peregangan leher ringan
Rutin melakukan peregangan bisa membantu mencegah ketegangan. Misalnya, miringkan kepala ke kanan dan kiri secara perlahan, tahan beberapa detik, lalu ulangi ke sisi lain. Selain itu, bisa juga dengan memutar kepala pelan dari kanan ke kiri dan sebaliknya.
- Kompres hangat atau dingin
Kalau leher sudah terlanjur terasa nyeri, kamu bisa mencoba kompres hangat untuk merilekskan otot. Selain itu, bisa coba pula menggunakan kompres dingin untuk meredakan peradangan yang terjadi. Sesuaikan dengan kondisi yang kamu rasakan.
Kapan harus ke dokter?

Leher tegang setelah makan biasanya bukan masalah serius dan bisa hilang sendiri. Namun, kamu tetap perlu waspada kalau kondisi ini mulai mengganggu aktivitas harian atau disertai gejala lain yang tidak biasa. Baiknya segera pertimbangkan untuk periksa ke dokter jika mengalami beberapa hal berikut:
- Nyeri menjalar ke lengan atau kaki maupun disertai kesemutan, kebas, dan lemah
- Leher terasa sakit disertai sakit kepala, pusing, atau mengalami gangguan penglihatan
- Kamu mengalami gangguan keseimbangan, sulit mengontrol buang air kecil atau besar
- Ada gejala sistemik seperti demam, menggigil, atau penurunan berat badan tanpa sebab
- Nyeri makin parah, tidak membaik dalam waktu seminggu, atau sampai membuatmu sulit tidur.
Kalau kamu masih bingung kenapa leher tegang setelah makan jeroan kambing, coba cek lagi porsi, kebiasaan makan, dan kondisi tubuhmu sendiri. Bisa jadi itu penyebabnya.
Referensi
"Causes Of Neck Pain After Eating And How To Relieve It". MedShun. Diakses Juni 2025.
"How to Fix Neck Pain: Stiff Neck Causes, Treatment, and Prevention". Healthline. Diakses Juni 2025.
"Causes of Neck Pain and Treatment Options". Verywell Health. Diakses Juni 2025.