Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
seorang wanita sedang mengenang masa kecil (pexels.com/Octavio J. García N)
seorang wanita sedang mengenang masa kecil (pexels.com/Octavio J. García N)

Kamu ingat, gak, memori pertama yang dirasakan ketika merasa sudah ada di dunia? Kalau iya, rasanya pasti seperti tiba-tiba tersadar pada momen tertentu tanpa bisa mengingat apa pun yang terjadi sebelum momen tersebut. Misal, kita bisa ingat satu memori awal yang spesifik itu adalah momen ketika dibelikan sepeda, tetapi kita tak ingat sama sekali soal apa yang terjadi sebelum sepeda itu dibelikan.

Nah, biasanya memori pertama semacam itu muncul saat kita berusia 3—5 tahun. Tentunya, fenomena tersebut dialami oleh hampir seluruh manusia yang ada di Bumi. Kalau begitu, ada satu pertanyaan penting yang harus dijawab sama-sama, yaitu kenapa hal tersebut bisa terjadi?

Ternyata fenomena ini disebut childhood amnesia

mengabadikan foto bayi (pexels.com/RDNE Stock project)

Childhood amnesia, infantile amnesia, atau amnesia anak merupakan istilah medis yang digunakan untuk kondisi yang sudah dijelaskan di awal. Menurut WebMD, hal tersebut merupakan bagian dari amnesia yang jadi efek samping ketika otak manusia masih dalam tahap berkembang. Nah, perkembangan otak itu terjadi mulai dari kita dilahirkan sampai nantinya menginjak usia remaja.

Meskipun begitu, amnesia anak yang spesifik pada memori fase awal kehidupan itu memang terjadi sebelum anak mencapai usia sekitar 4 tahun. Malahan, dalam beberapa kasus yang langka, memori pertama itu baru bisa diperoleh pada usia 7—10 tahun. Hal yang unik sekaligus misterius adalah soal apa penyebab pasti dari amnesia anak. Sebab, sampai saat ini topik tersebut masih terus diteliti dan diperdebatkan di kalangan ilmuwan bidang ilmu saraf.

Namun, satu hal yang disepakati adalah amnesia anak ini merupakan proses alami yang hampir pasti dialami manusia. Selain itu, dilansir Medical News Today, ada beberapa faktor yang memengaruhi kapan seseorang mulai memiliki memori pertama. Faktor-faktor tersebut terjadi pada bagian otak itu sendiri sampai pengaruh eksternal, semisal karena mendapat stimulus tertentu sampai menghambat fungsi memori pada anak. Nah, untuk lebih lengkapnya, berikut ini adalah faktor yang memengaruhi keterlambatan munculnya memori pertama pada anak.

1. Hipokampus masih berkembang

ilustrasi bagian otak (pexels.com/meo)

Seperti yang disebutkan di awal, seluruh bagian otak manusia masih dalam tahap pengembangan dari lahir sampai usia remaja. Proses itu terjadi secara perlahan dan memengaruhi tahapan belajar bagi anak. Dalam kasus amnesia anak, bagian otak yang paling bertanggung jawab untuk penyimpanan memori dan pusat kendali emosional adalah hipokampus yang terletak di masing-masing sisi otak.

Hipokampus pun sebenarnya terbilang sangat unik. Sebab, Verywell Mind melansir kalau bagian otak ini akan terus memproduksi neuron baru sampai manusia mencapai usia dewasa. Hipotesis yang dikembangkan ilmuwan merujuk pada kemampuan hipokampus tersebut yang ternyata memengaruhi memori anak sebelum berusia 4 tahun atau lebih.

Pada usia 0—3 tahun, hipokampus pada otak anak akan terus menumbuhkan neuron-neuron secara cepat. Tujuannya supaya hipokampus dapat terintegrasi dengan “sirkuit” otak yang lain dengan maksimal. Proses inilah yang diduga jadi penghambat atau mengganggu jaringan memori awal yang dimiliki oleh anak-anak.

2. Otak manusia awalnya hanya bisa merekam memori jangka pendek

foto memori masa kecil (pexels.com/Rodolfo Clix)

Otak anak usia 0—3 tahun sebenarnya tetap memiliki kemampuan untuk menyimpan memori. Hanya saja, kemampuannya masih terbatas karena hanya dapat mengingat memori jangka pendek. University of Queensland menyebut kalau bentuk memori yang sudah dimiliki anak sejak usia dini itu terdiri atas ingatan implisit dan ingatan eksplisit.

Ingatan implisit itu terdiri atas memori prosedural atau memori yang disimpan untuk melakukan tugas tertentu pada anggota tubuh. Sementara itu, ingatan eksplisit lebih merujuk pada kesadaran atau ingatan tentang peristiwa yang terjadi pada diri anak. Jadi, sebenarnya otak anak tetap memiliki bentuk penyimpanan memori masa kecil. Masalahnya, durasi penyimpanan memori itu cenderung terbatas, meski perlahan akan semakin baik.

Dari sumber yang sama, disebutkan kalau bayi usia 6 bulan hanya dapat mengingat memori dalam 24 jam saja. Kemudian, saat berusia 9 bulan, bayi sudah bisa mengingat memori selama 1 bulan. Nah, memasuki usia ke-20 bulan, bayi atau balita sudah bisa mengingat memori atau kebiasaan yang dilakukan selama satu tahun selama satu tahun sebelumnya. Dengan demikian, perlahan kemampuan menyimpan memori anak yang tadinya kurang optimal justru akan semakin baik dari waktu ke waktu.

3. Interaksi dengan lingkungan sekitar

Interaksi dengan lingkungan sosial memiliki pengaruh terhadap memori anak. (pexels.com/Pixabay)

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, otak anak itu masih dalam tahap perkembangan, baik secara internal maupun eksternal. Artinya, interaksi anak dengan lingkungan sekitar memiliki pengaruh soal kapan memori pertama akan muncul. Masalahnya, interaksi negatif yang diterima anak dalam fase perkembangan otak itu diduga dapat menghambat proses pembentukan memori pertama.

Dilansir Medical News Today, penelitian yang melibatkan 297 orang dewasa menunjukkan kalau orang dewasa yang mengalami trauma tertentu saat masa pertumbuhan cenderung mengalami amnesia anak lebih panjang dari normal. Trauma tersebut bisa saja berbentuk kekerasan, rasa dikhianati, sampai rasa minder. Fenomena itu disebut sebagai repressed memory theory (RMT) yang sebenarnya merupakan konsep psikologi dimana trauma yang dialami seseorang memblokir memori episodik seseorang.

Selain itu, perasaan emosional yang dialami anak dalam masa pertumbuhan kadang terlibat dalam masalah ini. Maksudnya, orang-orang yang kurang mengalami kejadian penuh emosional saat kecil cenderung melupakan hal-hal yang terjadi sampai ia mengalami pengalaman tersebut. Pengalaman emosional ini bisa berbentuk rasa senang, sedih, ataupun haru yang muncul saat kita mengalami sesuatu saat kecil.

Amnesia anak pada akhirnya merupakan proses alami yang terjadi pada manusia yang masih dilingkupi misteri. Masih ada banyak penelitian lain untuk mengonfirmasi sejumlah hipotesis yang disebutkan di atas. Namun, misteri itu setidaknya memberikan kita gambaran kalau otak manusia itu bukan organ yang sederhana. Segala aktivitas yang terjadi di sana mulai dari kita lahir sampai wafat maupun sejak sadar sampai tertidur itu sudah “diprogram” sedemikian rupa supaya kita dapat hidup secara maksimal.

Referensi

"What Is Infantile Amnesia?". WebMD. Diakses September 2025.

"Cannot remember childhood: Possible explanations". Medical News Today. Diakses September 2025.

"Why Can't I Remember My Childhood? A Therapist Explains". Verywell Mind. Diakses September 2025.

"Why you can't remember being a baby". University of Queensland. Diakses September 2025.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team