Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi olahraga terlalu berlebihan (pexels.com/Oliver Sjöström)

Olahraga adalah salah satu aktivitas yang baik untuk kesehatan tubuh dan pikiran. Namun, segala sesuatu yang berlebihan pasti ada dampak negatifnya, termasuk olahraga.

Jika kamu berolahraga terlalu banyak, terlalu keras, atau terlalu sering, kamu bisa mengalami masalah kesehatan yang serius. Kenapa olahraga berlebihan tidak baik untuk kesehatan? Simak penjelasannya di bawah ini.

1. Lelah berlebihan

ilustrasi olahraga terlalu berlebihan (picryl.com/Defense Visual Information Distribution Service)

Salah satu alasan mengapa kita dilarang olahraga berlebihan adalah karena dapat menyebabkan kelelahan berlebihan atau overtraining syndrome.

Kelelahan berlebihan adalah kondisi saat tubuh tidak memiliki cukup waktu untuk pulih dari aktivitas fisik yang terlalu berat.

Gejalanya antara lain kelelahan kronis, penurunan kinerja, penurunan sistem kekebalan tubuh, dan masalah tidur.

Kelelahan berlebihan bisa mengganggu kualitas hidup dan kesehatan kamu secara umum.

2. Cedera fisik

ilustrasi cedera fisik (flickr.com/Our SportingLife)

Cedera fisik adalah kerusakan pada otot, sendi, tulang, atau jaringan lain akibat olahraga yang terlalu keras atau terlalu lama.

Cedera fisik bisa berupa nyeri otot, radang tendon, patah tulang, robek ligamen, atau bahkan stroke.

Cedera fisik dapat menghambat aktivitas sehari-hari dan membutuhkan waktu yang lama untuk sembuh.

3. Gangguan hormonal

ilustrasi gangguan hormonal saat olahraga berlebihan (pexels.com/RDNE Stock project)

Gangguan hormonal adalah ketidakseimbangan pada hormon-hormon yang mengatur berbagai fungsi tubuh, seperti metabolisme, reproduksi, pertumbuhan, dan suasana hati.

Olahraga berlebihan dapat memicu pelepasan hormon stres, seperti kortisol, yang bisa menekan hormon lain, seperti testosteron, estrogen, dan progesteron.

Gangguan hormonal dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti gangguan menstruasi, penurunan kesuburan, osteoporosis, depresi, dan diabetes.

4. Penurunan berat badan yang berlebihan

ilustrasi penurunan berat badan yang berlebihan (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Penurunan berat badan berlebihan adalah kondisi ketika berat badan turun di bawah batas normal yang sehat.

Penurunan berat badan berlebihan bisa terjadi karena olahraga yang terlalu banyak menghabiskan kalori, tanpa diimbangi dengan asupan nutrisi yang cukup.

Penurunan berat badan berlebihan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti anemia, kekurangan vitamin, lemah otot, gangguan hormon, dan gangguan jantung.

5. Meningkatkan risiko penyakit jantung

ilustrasi penyakit jantung (flickr.com/Marco Verch)

Penyakit jantung adalah kondisi ketika jantung tidak dapat memompa darah dengan baik ke seluruh tubuh.

Olahraga berlebihan bisa membebani jantung, terutama jika kamu memiliki riwayat penyakit jantung atau faktor risiko lain, seperti hipertensi, kolesterol tinggi, atau diabetes.

Olahraga berlebihan juga dapat menyebabkan aritmia, yaitu detak jantung yang tidak teratur, yang bisa berujung pada serangan jantung atau gagal jantung.

6. Mengurangi kualitas tidur

ilustrasi kualitas tidur menurun (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Kualitas tidur adalah seberapa baik dan nyenyak kita tidur pada malam hari.

Olahraga berlebihan dapat mengganggu kualitas tidur karena bisa meningkatkan suhu tubuh, merangsang sistem saraf, dan mengubah ritme sirkadian.

Kualitas tidur yang buruk dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti penurunan konsentrasi, daya ingat, suasana hati, peningkatan risiko infeksi, obesitas, dan penyakit kronis.

Olahraga memang baik untuk kesehatan, tetapi tidak boleh berlebihan. Olahraga berlebihan bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti kelelahan berlebihan, cedera fisik, gangguan hormonal, penurunan berat badan berlebihan, dan meningkatkan risiko penyakit jantung.

Untuk itu, kamu harus berolahraga dengan bijak, sesuai dengan kemampuan, kebutuhan, dan tujuan kamu. Jangan lupa untuk beristirahat, makan, dan minum yang cukup, serta berkonsultasi dengan dokter jika mengalami keluhan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team