ilustrasi minum air (pexels.com/Anna Shvets)
Banyak orang tidak menyadari bahwa dehidrasi ringan dapat memperlambat metabolisme tubuh. Saat cairan tubuh berkurang, darah menjadi lebih kental, sirkulasi oksigen ke otot menurun, dan pembakaran lemak menjadi tidak efisien. Dalam jangka panjang, kekurangan cairan juga membuat tubuh menahan air sebagai mekanisme pertahanan, sehingga berat badan tampak meningkat karena retensi cairan.
Begitu pula dengan kebiasaan melewatkan pendinginan setelah lari. Otot yang tidak direlaksasi dengan baik bisa menegang dan menurunkan efisiensi gerak pada sesi berikutnya. Kombinasi dehidrasi dan kurang pendinginan membuat tubuh tidak bekerja optimal dalam mengatur energi. Pastikan untuk minum air secukupnya sebelum dan sesudah lari, serta luangkan waktu lima hingga sepuluh menit untuk pendinginan agar sistem metabolisme tetap stabil.
Menurunkan berat badan lewat lari memang bisa efektif, tetapi hasilnya sangat bergantung pada bagaimana kamu memahami tubuh sendiri. Alih-alih hanya berfokus pada jarak atau kecepatan, penting untuk memperhatikan detail kecil yang justru menentukan hasil akhirnya. Jadi, sudahkah rutinitas lari kamu benar-benar membantu menurunkan berat badan atau justru sebaliknya?
Referensi
"5 Running Mistakes That Could Lead to Weight Gain". Run for Good. Diakses pada November 2025.
"6 Training Mistakes That Lead To Weight Gain". Womens Running. Diakses pada November 2025.
"3 Running Mistakes That Can Pack on the Pounds". People. Diakses pada November 2025.
"Exposed: 5 Silly Mistakes Runners Make with their Diets". Strength Running. Diakses pada November 2025.