Sunscreen yang tepat adalah yang akan kamu pakai secara konsisten. Pastikan saja produk tersebut memiliki perlindungan broad-spectrum (melindungi dari sinar UVA dan UVB), memiliki SPF minimal 30, dan tahan air.
Soal bentuknya (losion, krim, gel, salep, stik, hingga spray), itu bisa kamu sesuaikan dengan kebutuhan pribadi dan bagian tubuh yang akan dilindungi.
Krim: cocok untuk kulit kering dan wajah.
Gel: bagus untuk kulit berminyak dan area berbulu seperti kulit kepala atau dada pria.
Stik: nyaman untuk pemakaian di area sekitar mata.
Spray sering dipilih orang tua karena mudah digunakan pada anak. Namun, tantangannya adalah kamu mungkin tidak tahu apakah sudah menyemprotkan cukup untuk perlindungan optimal.
Sunscreen berwarna (tinted sunscreen) bisa memberi perlindungan tambahan terhadap cahaya tampak (visible light), yang menurut riset bisa memperburuk noda hitam di kulit akibat sinar matahari. Warna tinted juga bisa membantu menghindari efek “putih” yang sering muncul dari sunscreen biasa.
Campuran sunscreen dan obat antinyamuk tidak disarankan. Lebih baik beli secara terpisah dan gunakan masing-masing dengan benar. Sunscreen perlu dioleskan secara banyak dan sering, sementara obat antinyamuk cukup digunakan sedikit hemat dan jarang.
Beberapa pelembap dan kosmetik mengandung SPF. Ini praktis, tetapi ingatlah bahwa sunscreen perlu diulang pemakaiannya setiap dua jam saat berada di luar ruangan.
Perlu diingat bahwa meskipun beberapa produk tahan air, tidak ada sunscreen yang "kedap air" (waterproof) atau "kedap keringat" (sweatproof). Produsen sunscreen tidak diperbolehkan menggunakan istilah tersebut karena dapat menyesatkan. Saat menggunakan sunscreen kedap air, kamu harus mengoleskannya kembali setelah berenang atau berkeringat.