Banyak orang suka tinggal di kota besar karena segalanya serba ada. Mulai dari sistem transportasi massal yang lebih tertata, banyak pilihan hiburan, layanan medis terbaik, tempat belanja dan kuliner yang lengkap, hingga peluang karier yang oke.
Tetapi, tinggal di desa juga menawarkan keuntungan tersendiri, khususnya bagi kesehatan fisik dan mental. Penasaran? Ketahui lebih lanjut di sini!
Tinggal di kota besar berarti kita harus membiasakan diri dengan polusi udara akibat knalpot kendaraan, limbah, asap pabrik, atau parit drainase. Ini membuat penduduk kota harus memakai masker tiap kali keluar rumah.
Sementara, area pedesaan biasanya masih banyak sawah, ladang, pepohonan, atau bahkan hutan. Melansir Physio Falmouth Plus, meningkatkan jumlah udara segar yang dihirup bisa membantu untuk berpikir, fokus, dan konsentrasi lebih baik, serta meningkatkan fungsi otak.
Selain itu, pelepasan serotonin dipengaruhi oleh jumlah oksigen dalam darah. Semakin banyak serotonin yang dilepaskan, semakin meningkatkan suasana hati secara signifikan, sehingga kita bisa lebih rileks.
Karena penduduknya padat, kota besar identik dengan kesan sibuk dan bising. Kemacetan kerap terjadi, suara deru mesin kendaraan atau klakson yang bersahut-sahutan bisa membuat kita stres.
Di desa, lebih minim polusi suara daripada di kota. Polusi suara didefinisikan sebagai kebisingan yang mengganggu atau tidak diinginkan yang merugikan manusia atau satwa liar, melansir Science Direct.
Apa dampak polusi suara bagi kesehatan? Menurut Australian Academy of Science, kebisingan berkepanjangan atau berlebihan terbukti menyebabkan berbagai masalah kesehatan.
Mulai dari stres, konsentrasi memburuk, kesulitan komunikasi, dan kelelahan. Bahkan dalam jangka panjang bisa memicu penyakit kardiovaskular, gangguan kognitif, dan gangguan pendengaran.
Jika ingin mendapatkan bahan makanan segar di kota besar, kita harus belanja dulu di supermarket atau memesan secara online, lalu diantar ke tempat tinggal kita. Harganya pun cenderung lebih mahal dari yang seharusnya.
Di desa, kita bisa membelinya di pasar tradisional terdekat. Bahkan, kita bisa menanam berbagai jenis sayuran atau buah sendiri yang bebas dari pestisida, laman Life Hack mengungkapkan.
Melansir Harvard Health Publishing, sayuran atau buah yang matang di kebun yang ditanam sendiri memiliki lebih banyak nutrisi daripada sayuran yang dibeli di toko yang kebanyakan harus dipetik lebih awal.
Umumnya, penduduk desa melakukan lebih banyak aktivitas fisik. Contohnya, petani harus membajak tanah, menabur benih ke lahan, mengairi, memberi pupuk, lalu memanen jika waktunya sudah tiba. Belum lagi, ada sebagian yang masih mengumpulkan kayu bakar untuk memasak di dapur.
Selain itu, layanan transportasi online kebanyakan belum tersedia di desa. Jika kita ingin pergi ke suatu tempat atau membeli sesuatu, kita harus berusaha sendiri.
Apa manfaat aktif secara fisik bagi kesehatan? Melansir Better Health Channel, manfaatnya adalah mengurangi risiko serangan jantung, memiliki tingkat kolesterol lebih rendah, berat badan lebih terkontrol, menurunkan risiko diabetes tipe 2 dan beberapa jenis kanker.
Hidup di kota besar lebih mahal dan mungkin membuat kita lebih konsumtif. Ini didukung dengan pusat perbelanjaan, kuliner, dan hiburan yang lengkap. Kita bisa terlena dan akhirnya menghabiskan uang kita untuk hal yang sebenarnya kurang penting.
Di sisi lain, biaya hidup di desa jauh lebih rendah. Harga komoditas di pedesaan umumnya lebih murah, khususnya untuk bahan makanan segar seperti sayur, buah, telur, atau daging. Karena pilihan yang ada hanya sedikit, kita lebih hemat dan bisa menabung lebih banyak.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Ally Bank dan dikutip oleh Retail Me Not, 38 persen orang yang memiliki rekening tabungan merasa bahagia daripada orang yang tidak. Sebab, memiliki tabungan menciptakan perasaan aman (secure).
Harus diakui, penduduk kota besar cenderung individualis. Meski dikelilingi banyak orang, tetapi mereka sering merasa kesepian. Untuk membunuh rasa sepi, mereka bermain game, menonton film, atau melakukan aktivitas lain yang disukai.
Namun, di desa kita tidak akan pernah merasa kesepian. Penduduk desa umumnya memiliki sifat yang ramah, hangat, dan senang membantu.
Penting bagi kita untuk terhindar dari rasa kesepian. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), kesepian dikaitkan dengan tingkat depresi, kecemasan, dan bunuh diri yang lebih tinggi. Selain itu, kesepian meningkatkan risiko penyakit jantung sebesar 29 persen dan peningkatan risiko stroke sebesar 32 persen.
Menjumpai langit malam yang cerah dan bertabur bintang sulit dilakukan di kota besar. Cahaya terang menimbulkan polusi cahaya dan membuat kita tidak bisa melihat gemerlap bintang. Kecuali bulan, satelit bumi, satu-satunya yang bisa terlihat.
Beda halnya dengan di kawasan pedesaan, kita masih bisa menikmati langit malam yang bersih. Ribuan bintang yang berkelap-kelip terasa begitu dekat dan magis.
Menurut sebuah penelitian di Finlandia yang dikutip oleh laman Wise Living, menghabiskan 15 menit duduk di alam terbuka bisa meningkatkan kesehatan mental, melepas stres, dan membuat kita lebih baik secara psikologis.
Nah, itulah 7 keuntungan tinggal di desa bagi kesehatan fisik dan mental. Kalau kamu, lebih suka tinggal di mana?