#GiziLokal: 9 Khasiat Daun Kemangi untuk Tubuh dan Kebugaran

Halitosis merupakan masalah kesehatan mulut dengan gejala utama berupa bau mulut yang tidak sedap. Ini bisa membuat seseorang tidak percaya diri. Untungnya, halitosis bisa diatasi dengan daun kemangi.

Berdasarkan studi dalam Dental Health of Promotive and Preventive tahun 2019, daun kemangi bisa menghilangkan bau mulut dan bau badan. Ini berkat flavonoid yang mampu mencegah masuknya bakteri, virus, dan jamur.

Kita bisa memperoleh manfaatnya hanya dengan mengunyah daun kemangi segar. Ada pula yang menciptakan permen dari daun kemangi, sehingga lebih praktis.

Asma didefinisikan sebagai penyakit paru-paru kronis yang menyebabkan sesak napas, mengi, batuk, atau sesak di dada. Sementara itu, asma alergi adalah kondisi di mana saluran udara kita mengencang saat menghirup alergen.

Rupanya, biji kemangi memiliki efek antiinflamasi yang disinyalir berguna untuk mengobati asma alergi. Ini diteliti dan dipublikasikan dalam jurnal Revue Française d'Allergologie tahun 2018.

Studi ini melibatkan 18 tikus yang dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu kelompok yang sehat, yang memiliki asma namun tidak diobati, serta memiliki asma dan diberi kemangi. Hasilnya, pemberian kemangi menunjukkan efek imunomodulator dan antiinflamasi pada asma alergi, yang bisa membalikkan obstruksi jalan napas.

Selain menghilangkan bau mulut, kemangi juga ampuh untuk mengurangi bau badan. Berkat sifat antimikrobanya, bakteri penyebab bau badan akan tersingkir. Cukup dimakan mentah seperti lalapan secara teratur.

Mengutip Science.org, rahasia di balik bau badan tak sedap adalah enzim C-T lyase yang ditemukan di bakteri Staphylococcus hominis yang ada di ketiak manusia. Bakteri ini memakan zat kimia tidak berbau dalam keringat lalu diubah oleh enzim menjadi tioalkohol, senyawa yang bertanggung jawab atas bau yang tajam dan menyengat.

Tampak hijau dan segar, nyatanya kemangi bisa diolah menjadi minyak esensial atau minyak atsiri. Berdasarkan studi dalam Jurnal Pro-Life tahun 2018, minyak atsiri utama dalam kemangi (Ocimum basilicum) memiliki turunan monotherpene dan turunan fenilpropanoid.

Di India, minyak esensial kemangi digunakan untuk pengobatan dan spiritual. Minyak esensial kemangi dipercaya bisa meredakan sakit kepala, kram, masalah menstruasi, kejang otot, dan melegakan pernapasan.

Penyakit demam berdarah dengue selalu dikaitkan dengan nyamuk Aedes aegypti. Biasanya, dilakukan fogging atau pengasapan untuk mengendalikan nyamuk ini. Namun, tahukah kamu kalau daun kemangi bisa menjadi bioinsektisida?

Menurut penelitian dalam Journal of Agromedicine and Medical Sciences tahun 2017, ekstrak daun kemangi memiliki efek bioinsektisida terhadap nyamuk Aedes aegypti. Ini karena daun kemangi mengandung beberapa senyawa aktif, seperti flavonoid, saponin, dan tanin yang bersifat racun bagi nyamuk tersebut.

Menggunakan daun kemangi sebagai obat nyamuk alami lebih baik daripada obat nyamuk biasa. Dilansir MedisenseHealth, bahan kimia dalam obat nyamuk tidak aman untuk dihirup dan bisa menyebabkan masalah pernapasan serius atau memicu reaksi alergi, apalagi kalau terpapar dalam jangka panjang.

Beberapa tanaman dikenal memiliki sifat antikanker dan kemangi adalah salah satunya. Menurut riset yang diterbitkan dalam International Journal of Sciences: Basic and Applied Research tahun 2017, ekstrak kemangi mengandung flavonoid yang berperan sebagai agen kemopreventif dan melindungi limfosit dari induksi kanker.

Selain itu, terdapat senyawa terpenoid yang bisa menghambat tumor dengan meningkatkan kinerja sel natural killer (NK) dalam sistem kekebalan tubuh. Terpenoid sendiri merupakan komponen utama minyak esensial di banyak tanaman yang bertanggung jawab atas aroma yang dikeluarkan.

Penelitian dalam African Journal Of Biotechnology tahun 2012 mencari tahu efek hepatoprotektif ekstrak kemangi terhadap tikus yang memiliki fibrosis hati setelah diinduksi dengan karbon tetraklorida (CCl4). Hepatoprotektif adalah sesuatu yang bisa memulihkan, memelihara, dan melindungi hati.

Hasilnya, tikus yang menerima ekstrak kemangi secara oral dengan dosis harian 200 mg/kg berat badan selama 6 minggu memiliki kadar ureum dan kreatinin serum yang terjaga. Ureum adalah zat sisa dari pemecahan protein dan asam amino di dalam hati, sedangkan kreatinin serum adalah limbah hasil metabolisme otot.

Selain memiliki efek hepatoprotektif, kemangi juga memiliki efek gastroprotektif. Untuk membuktikannya, studi dalam Songklanakarin Journal of Science and Technology tahun 2017 mencari tahu efek gastroprotektif daun kemangi pada tikus yang memiliki lesi lambung akibat asam atau alkohol.

Pemberian ekstrak daun kemangi dengan dosis 250 mg/kg berat badan (BB) dan 500 mg/kg BB terbukti meredakan peradangan dan lesi lambung. Efek gastroprotektif daun kemangi rupanya berkaitan dengan sifat antioksidannya yang tinggi.

Kemangi diketahui memiliki aktivitas antibakteri, terutama pada bakteri Staphylococcus epidermidis yang menyebabkan infeksi kulit pada manusia. Ini dibuktikan dalam penelitian yang dipublikasikan dalam Sainstech Farma: Jurnal Ilmu Kefarmasian pada tahun 2021.

Mula-mula daun kemangi dimaserasi dengan pelarut etanol 70 persen. Lalu dilakukan uji aktivitas antibakteri melalui nilai Diameter Daya Hambat (DDH) pada konsentrasi 3 persen, 5 persen, dan 7 persen. Hasilnya, terbukti bahwa ekstrak daun kemangi memiliki aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus epidermidis.

Wah, ternyata banyak sekali manfaat daun kemangi bagi tubuh dan kesehatan. Mulai sekarang, lebih sering konsumsi, yuk!