ilustrasi pasangan (freepik.com/freepik)
No, kamu gak bisa tiba-tiba menyerang leher lalu membubuhkan cupang di sana. Hal tersebut justru terkesan memaksa pasangan.
Cupang lebih baik diberikan saat 'pemanasan'. Kecupan di bibir maupun sentuhan yang menggoda, dapat membuatmu dan pasangan makin intim. Selain itu, perhatikan dan lakukan pula beberapa poin berikut saat memberikan cupang leher pada pasangan.
- Sebelum menerapkannya, pastikan dulu bahwa pasangan gak keberatan
Kamu gak harus bertanya boleh atau tidak secara terang-terangan. Untuk mengetahuinya, coba pahami gestur tubuh pasangan, apakah terbuka dan merespons serangkaian rangsangan yang kamu berikan. Jika pasangan memberikan sambutan positif dan memberikan area kulitnya bubuhi cupang, berarti itulah saat yang tepat untuk melakukannya.
- Pilih titik yang bekasnya bisa disembunyikan
Cupang leher adalah pilihan umum. Meski demikian, kamu tetap bisa mempertimbangkan area yang lebih tertutup seperti leher samping, dada bagian atas, atau bahu. Dengan begitu, kamu gak kerepotan dengan bekasnya.
Untuk melakukannya, buka mulut hingga nyaris membentuk huruf O, lalu tempelkan di kulit pasangan. Gak perlu terlalu lebar, hanya pastikan gak ada celah yang membuat udara keluar.
Selanjutnya, hisap area yang dikehendaki. Lakukan secara lembut dan perlahan, ya. Alih-alih menggigit dengan gigi, sebaiknya gunakan hisapan dalam kurun waktu tertentu. Misalnya, 10-30 detik.
Perhatikan pula air liur selama membubuhkan cupang. Jangan sampai nantinya malah bikin ilfeel karena over produce dan berakhir menetes. Jika sudah, akhiri cupang dengan mengangkat bibir perlahan.
Bekas cupang gak akan langsung muncul. Butuh waktu seenggaknya 5-10 menit hingga akhirnya perlahan menyisakan warna merah di titik sasaran. Kamu bisa beralih ke titik lain, atau membuatnya lebih merah jika pasangan mau.
Namun, jangan paksakan memberikan cupang ketika doi menolaknya, ya! Memaksakan tindakan ini justru akan menghilangkan gairah dan sensasi panas antara kamu dan pasangan.