Sariawan di Vagina: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya

Bikin perih dan tidak nyaman

Sariawan (atau seriawan dalam KBBI) diartikan sebagai penyakit pada gusi, bibir bagian dalam, langit-langit mulut, atau lidah. Meski demikian, kondisi ini juga kerap dikaitkan dengan masalah medis yang berwujud luka terbuka pada bagian vagina.

Sariawan di vagina merujuk pada lesi pada vulva atau bagian terluar dari kelamin perempuan. Kondisi ini bisa disebabkan oleh banyak hal. Cek pemicu, gejala, dan cara mengatasinya dalam artikel berikut ini. 

Penyebab sariawan di vagina

Sariawan di Vagina: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinyailustrasi vagina (freepik.com/freepik)

Ada banyak kondisi yang bisa menyebabkan sariawan di vagina. Dilansir Healthline, penyebab paling sering adalah Infeksi Menular Seksual (IMS misalnya, herpes, sifilis, dan klamidia. Di luar itu, infeksi virus HIV pun dapat memicu lesi serupa.

Selain itu, ada beberapa kondisi lain yang bisa menyebabkan masalah sama. Dilansir WebMD, infeksi jamur, virus seperti cacar air, reaksi kulit terhadap produk tertentu, autoimun, hingga trauma seperti garukan juga dapat memicu sariawan di vagina. 

Meski penyebabnya berbeda-beda, kondisi ini secara keseluruhan perlu segera ditangani. Jika tidak, dapat memicu bekas luka, infeksi, peradangan, adhesi, dan bahkan PMS tambahan. PMS tertentu seperti sifilis juga dapat memicu kerusakan saraf jika tidak mendapat perawatan.

Gejala sariawan pada vagina

Sariawan pada vagina atau kerap disebut ulkus vulva mungkin awalnya tampak seperti benjolan atau ruam. Kamu bisa saja merasakannya ketika meraba, tetapi tidak sepenuhnya dapat melihatnya. 

Selain itu, sariawan di vagina juga bisa ditunjukkan dengan gejala sebagai berikut:

  • Rasa sakit atau ketidaknyamanan
  • Rasa gatal
  • Keluarnya cairan yang tidak biasa
  • Kesulitan buang air kecil 
  • Pembesaran kelenjar getah bening
  • Demam.

Namun, bisa jadi lesi pada vulva juga tidak menunjukkan gejala tambahan apa pun selain rasa tidak nyaman. 

Baca Juga: 4 Penyebab Vagina Basah, Tidak Selalu karena Terangsang

Cara mengatasi sariawan di vagina

Sariawan di Vagina: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinyailustrasi vagina basah (freepik.com/freepik)

Seperti dijelaskan pada pembahasan sebelumnya, pemicu sariawan di vagina bisa bermacam-macam. Oleh karena itu, pengobatannya pun bisa berbeda tergantung pada masing-masing kondisi, melansir Cleveland Clinic.

Apabila lesi di vulva hanya disebabkan oleh iritasi, kamu mungkin perlu mengevaluasi lagi jenis pakaian dalam yang dikenakan. Pastikan pakaian dalam yang dipakai tidak terlalu ketat dan menyerap keringat dengan baik.

Sementara itu, jika penyebabnya adalah infeksi jamur atau bahkan IMS, kamu harus mengonsultasikannya kepada dokter. Dokter akan memberikan salep untuk mengatasi jamur. Adapun untuk IMS, perlu mendapatkan perawatan sesuai kondis, misalnya obat antiretroviral bagi penyintas HIV

Cek kembali riwayat aktivitasmu, termasuk jenis pakaian yang dikenakan dan kegiatan seksual. Apabila tidak yakin dengan penyebabnya, kamu bisa memeriksakan kondisi sariawan di vagina ke dokter, ya. Jangan coba-coba mengobatinya sendiri, lho.

Referensi:

Healthline. Diakses pada Maret 2024. 10 Cause of Vulvar Ulcers and How to Treat Them

WebMD. Diakses pada Maret 2024. What to Know About Vulvar Ulcers

Cleveland Clinic. Diakses pada Maret 2024. Genital Ulcers: Causes, Symtoms, Diagnosis & Treatment

Baca Juga: 7 Makanan agar Vagina Tidak Kering, Bikin Seks Lebih Nyaman

Topik:

  • Laili Zain Damaika
  • Lea Lyliana

Berita Terkini Lainnya