Proses Zigot Terbentuk Menjadi Embrio pada Tahap Pembuahan

Setiap tahapannya berarti untuk kehidupan baru

Faktanya, janin dalam kandungan tidak langsung besar sesaat setelah pembuahan terjadi. Wujudnya akan sangat berbeda saat masih menempel di dinding rahim dan ketika dilahirkan. 

Seluruh proses pertumbuhannya terjadi bertahap. Dimulai dari pembuahan menjadi zigot, lalu zigot terbentuk menjadi embrio yang terus berkembang menjadi janin. Dari situlah, kita tahu bahwa kehamilan merupakan salah satu proses luar biasa yang dapat membentuk kehidupan baru dan terjadi di dalam rahim perempuan.

Apa itu zigot dan embrio?

Mari kita mulai dari pengertian terlebih dahulu. Meski sama-sama terjadi pada awal pembentukan kehidupan dalam rahim, zigot dan embrio adalah dua sebutan untuk tahap yang berbeda.

Zigot adalah sel telur yang berhasil dibuahi oleh sperma. Fase pembuahan terjadi di tuba falopi saat sperma berhasil menembus dan mencerna bagian luar sel telur sehingga ada jalan menuju selaput plasma. 

Sementara itu, embrio merupakan zigot yang sudah berubah menjadi blastokista, lalu melakukan perjalanan dari tuba falopi ke rahim, kemudian menempel di bagian atas atau mengalami implantasi. Nantinya, embrio akan berkembang menjadi janin.

Zigot terbentuk menjadi embrio

Proses Zigot Terbentuk Menjadi Embrio pada Tahap Pembuahanilustrasi tahapan pembuhan hingga implantasi (commons.wikimedia.com/Ttrue12)

FYI, zigot tidak langsung terbentuk menjadi embrio. Ada satu tahap bernama blastokista yang memisahkan keduanya. Meski demikian, baik zigot, blastokista, ataupun embrio, merupakan tahap penting dalam pembuahan dan implantasi. Berikut uraian masing-masing tahap pada prosesnya.

Zigot menjadi blastokista

Proses pembentukan kehidupan dimulai dengan gamet betina atau sel telur yang berhasil dibuahi oleh gamet jantan alias sperma. Butuh waktu sekitar 24 jam agar sperma dapat masuk ke inti sel telur. Dikutip WebMD, begitu sperma berhasil melewati bagian luarnya, bentuk permukaan sel telur akan berubah sehingga tidak ada sperma lain yang bisa masuk.

Setelah pembuahan berhasil, sel telur akan berubah menjadi zigot. Pada tahap ini, calon janin sudah mengandung kromosom lengkap, dengan 23 dari sel telur dan 23 dari sperma. Ada kalanya umur zigot hanya berlangsung sekitar 4 hari sebelum akhirnya berubah menjadi blastokista, melansir Very Well Health.

Sebelum memasuki tahap embrio, zigot terlebih dahulu menjadi blastokista. Blastokista merupakan bola sel mikroskopis yang terbentuk dari pembelahan zigot selama berjalan menuju rahim. Blastokista mengalami pembelahan sel menjadi beberapa. Satu yang paling tebal berkembang menjadi embrio, sedengkan sel luar yang lebih tipis menjadi plasenta. 

Beberapa sel plasenta, lalu berkembang menjadi lapisan luar membran (chorion) di sekitar blastokista. Sementara itu, lapisan lainnya membentuk lapisan membran (amnion) yang nantinya menjadi kantung ketuban. Setelah 10-12 hari sejak pembuahan, blastokista akan sampai di rahim, lalu melakukan implantasi dan berubah menjadi embrio.

Baca Juga: Perbedaan Embrio, Janin, dan Bayi dalam Fase Kehamilan

Blastokista menjadi embrio

Embrio berkembang di dalam kantung ketuban yang terletak di bagian bawah sisi rahim. Tahap ini ditandai dengan pembentukan sebagian besar organ dalam dan struktur tubuh bagian luar, melansir MSD Mannuals. Sebagian besar organ mulai terbentuk sekitar 3 minggu setelah pembuahan atau ketika kehamilan memasuki usia 5 minggu.

Perkembangan embrio diawali dengan bentuknya yang memanjang. Lantas, area yang akan menjadi otak dan sumsum tulang belakang (neural tube) mulai berkembang. Meski demikian, jantung dan pembuluh darah utama terbentuk lebih awal, sekitar pada hari ke-16. Kemudian, jantung mulai memompa cairan melalui pembuluh darah pada hari ke-20. Disusul sel darah merah muncul pertama kali keesokan harinya.

Hampir semua organ terbentuk sempurna 10 minggu setelah pembuahan atau sekitar kehamilan usia 12 minggu. Kecuali, organ otak dan sumsum tulang belakang. Dua organ ini akan terus terbentuk dan berkembang selama kehamilan. 

Fase zigot merupakan tahapan paling rentan terhadap obat-obatan, radiasi, dan virus. Adanya malformasi atau cacat lahir sebagian besar juga ditentukan pada fase ini. Fase embrio dikatakan menjadi janin apabila telah melewati 8 minggu setelah pembuahan atau kehamilan usia 10 minggu.

Janin dan kehamilan

Proses Zigot Terbentuk Menjadi Embrio pada Tahap Pembuahanilustrasi janin (pexels.com/mlkbnl)

Setelah melewati minggu ke 10, embrio berubah menjadi janin. Selama tahap ini, struktur yang telah terbentuk akan terus tumbuh dan berkembang. 

  • Pada usia kehamilan 12 minggu: janin memenuhi seluruh rahim
  • Sekitar 14 minggu: jenis kelamin dapat diidentifikasi
  • Sekitar 16 hingga 20 minggu: biasanya, ibu hamil dapat merasakan janin bergerak. Perempuan yang pernah hamil sebelumnya dapat merasakan gerakan 2 minggu lebih awal dibandingkan dengan perempuan yang baru hamil pertama kali
  • Sekitar 24 minggu: janin memiliki peluang untuk bertahan hidup di luar rahim.

Sementara itu, paru-paru terus berkembang hingga menjelang waktu melahirkan. Otak janin juga mengakumulasi sel-sel baru selama kehamilan dan tahun pertama kehidupan setelah ia lahir.

Membentuk kehidupan baru tidak terjadi dengan tiba-tiba. Setiap detiknya berarti, mulai dari pembuahan, zigot terbentuk menjadi embrio, hingga janin yang dilahirkan. Satu proses pada tiap tahapannya berpengaruh terhadap kesehatan si calon buah hati.

Baca Juga: Tahap Pertumbuhkembangan Bayi Usia 0-12 Bulan, Yuk Cermati!

Topik:

  • Laili Zain
  • Lea Lyliana

Berita Terkini Lainnya