Lawan Penyakit Jantung dengan Gerakan #SatuDetakUntukIndonesia

- Sekitar 15 dari 1.000 orang di Indonesia hidup dengan penyakit jantung.
- Bersamaan dengan pembukaan Heartology Cardiovascular Hospital, diluncurkan gerakan #SatuDetakUntukIndonesia untuk meningkatkan kesadaran akan kesehatan jantung.
- Secara lebih spesifik, kampanye ini mengajak perempuan Indonesia untuk menjadi pilar utama dalam meningkatkan kesadaran kesehatan jantung.
Indonesia menghadapi tantangan cukup serius dalam menangani penyakit jantung. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, sebanyak 15 dari 1.000 orang atau sekitar 2.784.064 orang di Indonesia hidup dengan penyakit jantung.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), serangan jantung menjadi urutan kedua penyebab kematian tertinggi di Indonesia dengan 95,68 kasus per 100.000 penduduk.
Menanggapi tantangan tersebut, Heartology Cardiovascular Hospital resmi dibuka pada Selasa (30/7/2024). Bersamaan dengan pembukaan rumah sakit ini, diluncurkan juga gerakan #SatuDetakUntukIndonesia yang bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan jantung.
1. Kampanye "Satu Detak untuk Indonesia"

Esensi kampanye Satu Detak mengajak masyarakat Indonesia untuk lebih peduli terhadap kesehatan jantung dengan menerapkan gaya hidup sehat. Ini termasuk rutin memeriksakan kondisi jantung sebagai langkah deteksi dini.
Secara lebih spesifik, kampanye ini mengajak perempuan Indonesia untuk menjadi pilar utama dalam meningkatkan kesadaran kesehatan jantung. Melalui kampanye ini, harapannya perilaku kesehatan masyarakat bisa berubah menjadi lebih baik dan penyakit jantung bisa dicegah.
"Saya ingin mengajak seluruh perempuan Indonesia menjadi duta kesehatan, baik untuk keluarga, komunitas, tempat ia bekerja, tempat ibadahnya, dan di mana pun ia berada," ucap Amelia Hendra, Chief Executive Officer Heartology Cardiovascular Hospital, dalam acara konferensi pers di Jakarta (30/7/2024).
2. Tips gaya hidup sehat dari dr. Reisa

Kampanye #SatuDetakUntukIndonesia ini turut didukung oleh dr. Reisa Broto Asmoro, yang dikenal luas sebagai influencer gaya hidup sehat.
"Gerakan Satu Detak ini mengingatkan kita bahwa kita yang bertanggung jawab atas setiap detak jantung kita. Jadi ketika kita mau memilih makanan, bahan, apa yang mau kita masak, apa yang dipesan dari aplikasi, itu jadi tanggung jawab diri kita masing-masing," ucap dr. Reisa.
Dalam segi nutrisi, kita bisa mengacu kepada Isi Piringku dari Kementerian Kesehatan RI. Ini terdiri dari makanan pokok sebagai sumber karbohidrat, lauk-pauk sebagai sumber protein, serta buah-buahan dan sayuran sebagai sumber vitamin dan mineral.
Selain itu, jangan lupa juga untuk melakukan aktivitas fisik dan berolahraga dengan teratur. Dokter Raisa merekomendasikan untuk melakukan olahraga setidaknya 150 menit dalam seminggu.
"Dari mulai makanan bergizi sampai tidur yang cukup, itu semua mungkin kita sudah paham teorinya, tapi mungkin pelaksanaannya masih kurang. Jadi yang penting harus mulai dulu dilakukan," tambahnya.
3. Pentingnya cek kesehatan rutin

Untuk melengkapi gaya hidup sehat, dr. Reisa turut mengingatkan akan pentingnya melakukan cek kesehatan secara rutin, termasuk skrining jantung.
Cek kesehatan jantung bisa dilakukan satu tahun sekali untuk orang yang berusia di atas 40 tahun, sedangkan untuk orang yang lebih muda bisa melakukan skrining jantung setiap 3 tahun sekali.
"Rasa takut 'divonis' harus diberantas agar kita bisa mengambil kendali atas kesehatan kita. Lebih baik mengetahui sejak dini untuk mencegah penyakit jantung daripada membiarkan rasa takut menguasai," kata dr. Reisa.
Hasil dari pengecekan tersebut akan memberikan data dasar agar kamu lebih menyadari kesehatan jantung dan risiko penyakit yang mungkin muncul di kemudian hari.
Mencegah lebih baik daripada mengobati. Dengan menerapkan tips gaya hidup sehat dan rutin memeriksakan kesehatan jantung, kamu bisa mengurangi risiko terkena penyakit kardiovaskular.