5 Makanan yang Sebaiknya Tak Dinikmati Bersama Matcha

22 Mei 2025, 14:15 WIB

ilustrasi menikmati secangkir matcha dengan kue (pexels.com/Silvio Pelegrin)

Matcha emang lagi hits banget belakangan ini. Warna hijaunya yang cantik, rasanya yang khas, plus manfaatnya yang sangat banyak bikin banyak orang jatuh hati. Tapi, apakah kamu tahu bahwa meskipun sehat, matcha juga punya beberapa pantangan tentang makanan yang dijadikan pendamping saat menikmatinya.

Gak semua makanan cocok dikonsumsi barengan matcha, lho. Ada yang bisa bikin manfaat matcha jadi sia-sia, bahkan bisa ganggu kesehatan juga. Jadi, penting banget tahu makanan apa aja yang harus dihindari saat minum matcha. Yuk, simak apa saja makanan yang perlu dihindari saat menikmati matcha dalam artikel berikut!

1. Produk olahan susu

ilustrasi keju (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)

Produk olahan susu seperti keju dan yogurt sebaiknya tidak dikonsumsi bersamaan dengan matcha. Kandungan protein kasein dalam susu dapat berikatan dengan katekin, senyawa antioksidan utama dalam matcha, sehingga bisa menurunkan efektivitasnya.

Hal ini bisa membuat manfaat kesehatan yang diberikan matcha, seperti melawan radikal bebas dan membantu detoksifikasi menjadi kurang optimal. Selain itu, kombinasi ini juga bisa memperlambat proses pencernaan. Banyak orang tidak menyadari bahwa mencampur matcha dengan susu justru bisa mengurangi manfaatnya.

2. Makanan yang tinggi zat besi

ilustrasi mencuci bayam (pexels.com/Mateusz Feliksik)

Selain produk olahan susu, makanan tinggi zat besi seperti bayam, kacang-kacangan, dan hati ayam, sebaiknya tidak dikonsumsi bersamaan dengan matcha.

Matcha mengandung senyawa epigallocatechin gallate (EGCG), yang dapat berikatan dengan zat besi di saluran pencernaan dan menghambat penyerapannya oleh tubuh. Hal ini dapat menurunkan efektivitas penyerapan zat besi, yang sangat penting untuk pembentukan hemoglobin dan transportasi oksigen dalam darah.

Untuk memaksimalkan penyerapan zat besi, disarankan untuk mengonsumsi matcha setidaknya satu hingga dua jam sebelum atau sesudah kamu menikmati makanan yang kaya zat besi.

3. Makanan asam atau terfermentasi

ilustrasi kimchi (pexels.com/makafood)

Makanan yang memiliki cita rasa asam atau yang sudah terfermentasi seperti kimchi, acar, dan kombucha sebaiknya tidak dikonsumsi bersamaan dengan matcha. Sebab, matcha mengandung tannin yang dapat meningkatkan produksi asam lambung.

Ketika kamu sedang menikmati matcha dengan hidangan pendamping seperti kimchi, hal ini dapat menyebabkan iritasi pada lambung, mual, atau gangguan pencernaan, terutama bagi kamu yang memiliki riwayat penyakit lambung. Konsumsi matcha dalam keadaan perut kosong atau bersama makanan asam dapat memperparah efek tersebut.

4. Makanan yang tinggi kandungan gula

ilustrasi matcha cake (pexels.com/Anh Nguyen)

Banyak cafe yang menjual makanan tinggi gula seperti slice cake, donat, dan pie. Saat kamu sedang memesan makanan yang tinggi gula ini sebaiknya kamu tidak mengkonsumsinya bersamaan dengan minuman berbahan matcha seperti matcha latte.

Mengonsumsi matcha bersama makanan tinggi gula dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang cepat, yang berisiko bagi penderita diabetes atau bagi kamu yang sedang menjaga pola makan sehat.

5. Makanan tinggi kafein lainnya

ilustrasi seseorang sedang menikmati cokelat (pexels.com/RDNE Stock project)

Makanan atau minuman lain yang tinggi kafein, seperti kopi atau cokelat, sebaiknya juga tidak dikonsumsi bersamaan dengan matcha. Matcha mengandung sekitar 38–176 mg kafein per cangkir, tergantung pada kualitas dan takarannya .

Meskipun matcha juga mengandung L-theanine yang bisa membantu menenangkan sistem saraf, menggabungkannya dengan sumber kafein lain dapat meningkatkan risiko efek samping seperti jantung berdebar, kecemasan, dan gangguan pencernaan.

Matcha memang kaya akan manfaat, tetapi cara konsumsinya tetap perlu diperhatikan agar khasiatnya tak berkurang. Dengan menghindari kombinasi makanan yang kurang cocok dikonsumsi bersama matcha, tubuh bisa menyerap kebaikan matcha secara optimal.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.