Perubahan tubuh seiring usia juga dipengaruhi oleh hormon, dan hal ini berlaku untuk laki-laki dan perempuan. Sayangnya, alasan ini juga menjelaskan mengapa usia paruh baya hingga lansia jadi waktu berat timbangan makin bertambah.
Pada perempuan, masa menopause pada usia 40-an hingga 50-an menyebabkan penurunan hormon estrogen. Hal ini menyebabkan perut membesar dan penyimpanan lemak membuat tubuh jadi terlihat besar, serta meningkatkan risiko hipertensi, penyakit jantung, hingga diabetes tipe 2.
Selain itu, masa 3–5 tahun sebelum menopause (perimenopause), kadar estrogen yang tak keruan bisa membuat mood perempuan kacau sehingga susah untuk diet dan menjalani gaya hidup sehat. Menurut UC San Diego Health, hal inilah yang menyebabkan saat menstruasi, berat badan bisa bertambah hingga sekitar lebih dari 2 kilogram.
Untuk laki-laki, mereka mengalami penurunan hormon testosteron, terutama pada usia 40-an. Menurut Harvard Health, penurunan ini berkisar 1–2 persen tiap tahunnya. Seperti estrogen, testosteron juga berpengaruh pada distribusi lemak hingga kekuatan dan massa otot. Alhasil, penurunan testosteron membuat tubuh susah membakar lemak.
Selain itu, produksi hormon pertumbuhan di kelenjar melambat sejak usia paruh baya. Hal ini memengaruhi kemampuan tubuh mengelola massa otot. Akibatnya, tubuh kewalahan mengelola massa otot (terutama otot tanpa lemak) sehingga kalori yang terbakar makin minim.