Kenapa Makin Menua Makin Sulit Menurunkan Berat Badan?

Jangan menunda-nunda sampai akhirnya terlambat

Berat badan sudah berlebihan? Saatnya diet. Mungkin, kamu sudah menyusun program diet untuk menurunkan angka timbangan. Akan tetapi, layaknya program diet pada umumnya, ada satu halangan klasik:

"Ah, mulai besok, deh!"

Terus-terusan menunda, mau sampai kapan? Nyatanya, berbagai bukti ilmiah memperingatkan bahwa makin bertambah usia, makin susah juga menurunkan berat badan. Kenapa begitu?

1. Penyusutan massa otot

Kenapa Makin Menua Makin Sulit Menurunkan Berat Badan?ilustrasi otot dan tulang yang kuat (pixabay.com/sabinemondestin)

Dalam sebuah penelitian di Amerika Serikat bertajuk "Muscle tissue changes with aging" (2010), diketahui lewat usia 30 tahun, volume otot tanpa lemak (lean muscle) mulai berkurang 3–8 persen setiap dekade. Persentase tersebut makin besar saat usia di atas 60 tahun, dan karena risiko kondisi kesehatan dan cedera yang memengaruhi kualitas hidup.

Mengapa otot tanpa lemak itu penting? Menurut Virginia Therapy & Fitness Center, ini karena otot tanpa lemak berhubungan dengan tingkat metabolisme basal, yaitu saat otot tersebut membakar kalori ketika tubuh beristirahat.

Untuk menjaga otot tanpa lemak, tentu saja harus sering dilatih. Namun, seiring pertambahan usia, pergi ke gym terkadang tidak memungkinkan sehingga banyak yang memilih mengurangi asupan kalori. Masalahnya, hal ini sering dilupakan, dan asupan kalori tetap sama sehingga berat bertambah dan tak kunjung turun.

2. Perubahan hormon

Perubahan tubuh seiring usia juga dipengaruhi oleh hormon, dan hal ini berlaku untuk laki-laki dan perempuan. Sayangnya, alasan ini juga menjelaskan mengapa usia paruh baya hingga lansia jadi waktu berat timbangan makin bertambah.

Pada perempuan, masa menopause pada usia 40-an hingga 50-an menyebabkan penurunan hormon estrogen. Hal ini menyebabkan perut membesar dan penyimpanan lemak membuat tubuh jadi terlihat besar, serta meningkatkan risiko hipertensi, penyakit jantung, hingga diabetes tipe 2.

Selain itu, masa 3–5 tahun sebelum menopause (perimenopause), kadar estrogen yang tak keruan bisa membuat mood perempuan kacau sehingga susah untuk diet dan menjalani gaya hidup sehat. Menurut UC San Diego Health, hal inilah yang menyebabkan saat menstruasi, berat badan bisa bertambah hingga sekitar lebih dari 2 kilogram.

Untuk laki-laki, mereka mengalami penurunan hormon testosteron, terutama pada usia 40-an. Menurut Harvard Health, penurunan ini berkisar 1–2 persen tiap tahunnya. Seperti estrogen, testosteron juga berpengaruh pada distribusi lemak hingga kekuatan dan massa otot. Alhasil, penurunan testosteron membuat tubuh susah membakar lemak.

Selain itu, produksi hormon pertumbuhan di kelenjar melambat sejak usia paruh baya. Hal ini memengaruhi kemampuan tubuh mengelola massa otot. Akibatnya, tubuh kewalahan mengelola massa otot (terutama otot tanpa lemak) sehingga kalori yang terbakar makin minim.

3. Metabolisme tidak secepat dulu

Kenapa Makin Menua Makin Sulit Menurunkan Berat Badan?ilustrasi menimbang berat badan (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Penyusutan massa otot juga membawa bencana lain untuk tubuh. Menurut Mayo Clinic, penyusutan massa otot bisa memperlambat metabolisme, proses dalam tubuh yang mengubah kalori jadi energi. Selain itu, pembakaran juga jadi lebih minim karena tubuh jarang digunakan untuk beraktivitas seperti dulu.

Meski begitu, dilansir Everyday Health, ada faktor lain selain usia yang bisa memengaruhi tingkat metabolisme tubuh, seperti berat badan dan jenis kelamin. Selain itu, kondisi medis tertentu juga bisa memengaruhi metabolisme tubuh, seperti hipotiroidisme dan sindrom Cushing.

Baca Juga: 13 Mindset Negatif Ini Bikin Makin Susah Turunkan Berat Badan

4. Sibuk dengan urusan lain

Kamu sudah bekerja sejak muda, dan pada usia 40–50-an, karier berada di puncak. Jangan salah, hal ini juga bisa menyebabkan penurunan berat badan makin susah. Karena sibuk dengan pekerjaan atau urusan lain, badan jadi jarang bergerak, gaya hidup makin sedenter, hingga asupan kalori yang tak terkontrol.

Stres akibat pekerjaan pun bisa memengaruhi berat badan, lo! Hal ini diungkapkan dalam penelitian gabungan di Eropa dan Australia dalam jurnal Nutrients (2021). Menurut penelitian tersebut, hormon stres kortisol bisa meningkatkan kadar hormon lapar grelin, sehingga konsumsi dan berat badan jadi tak keruan.

5. Perubahan gaya hidup

Kenapa Makin Menua Makin Sulit Menurunkan Berat Badan?ilustrasi sibuk bekerja (pexels.com/lookstudio)

Di satu sisi, kita mungkin tak bisa sepenuhnya menyalahkan usia dan perubahan dalam tubuh kita seiring waktu. Masalahnya, selain pekerjaan, kesibukan kita makin bertambah apalagi sesudah berkeluarga.

Jika dulu kamu menghabiskan waktu untuk berolahraga sepulang kerja, waktu tersebut dipakai untuk mengurus keluarga. Me-time? Mungkin tidak mudah. Jadi, jangan heran jika diet dan program olahraga yang sudah kamu tetapkan tak kesampaian, sehingga tubuh melebar.

Apa yang bisa dilakukan?

Itulah beberapa faktor mengapa berat badan lebih sulit turun seiring usia bertambah. Apakah bisa diatasi? Bisa banget. Coba ikuti saran-saran ini:

  • Konsumsi makanan dan minuman sehat (hindari produk olahan).
  • Jaga kadar cairan tubuh (dengan minum air putih, bukan minuman manis atau kemasan).
  • Turunkan asupan kalori dan porsi makan.
  • Cari cara untuk mengelola stres.
  • Berolahraga rutin.
  • Perbaiki kualitas tidur.

Bagaimana? Mudah, kan? Singkatnya, tetap terapkan gaya hidup sehat tak peduli berapa pun usiamu. Meski berkeluarga dan berkarier pun, kamu pasti bisa tetap disiplin hidup sehat. Nantinya, kamu sendiri, kok, yang bakal merasakan manfaatnya!

Baca Juga: 16 Cara Kembali Langsing setelah Melahirkan tanpa Menyiksa Diri

Topik:

  • Nurulia
  • Bayu Nur Seto

Berita Terkini Lainnya