Studi dalam jurnal Chinese Medicine dilakukan dengan mengevaluasi aktivitas antimikroba in-vitro dari ekstrak metanol, aseton, dan N,N-Dimethylformamide dari daun ketapang. Piperacillin dan gentamisin digunakan sebagai standar untuk uji antibakteri, tetapi flukanazol dan nistatin digunakan sebagai standar untuk uji antijamur.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas antibakteri lebih menonjol terhadap bakteri, tidak seperti strain jamur. Bakteri gram positif lebih rentan dibandingkan dengan bakteri gram negatif.
Ekstrak metanol menunjukkan aktivitas antibakteri terbaik dan ekstrak daunnya terbukti mengandung aktivitas antibakteri yang lebih kuat, tidak seperti antibiotik yang digunakan secara komersial. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa daun ketapang terbukti efektif untuk mengobati penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme.
Itulah beberapa manfaat kesehatan dari daun ketapang. Meskipun demikian, ini tidak boleh digunakan sebagai pengganti diagnosis dan perawatan profesional. Ingatlah untuk selalu berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan sebelum membuat keputusan terkait kesehatan.