ilustrasi olahraga HIIT (scientificamerican.com)
Menurut sebuah penelitian dalam Journal of Obesity tahun 2012, dijelaskan tentang pengaruh HIIT pada komposisi tubuh orang dengan kelebihan berat badan. Dalam penelitian, HIIT dilakukan tiga kali dalam seminggu selama 20 menit tiap sesinya selama 12 minggu. Dari situ, ditemukan bahwa partisipan menurunkan berat badannya hingga 20 kilogram massa lemak tanpa perubahan pola makan.
HIIT juga dikatakan dapat membakar lemak viseral atau lemak perut, yang mana lemak ini dikenal sebagai penyebab berbagai masalah kesehatan. Dilansir WebMD, lemak viseral merupakan lemak yang menyelimuti organ-organ di dalam rongga perut.
Berbeda dengan lemak perut yang terletak di bawah kulit, kamu tidak dapat melihat atau merasakan lemak viseral karena letaknya yang ada di bawah otot perut. Jika kadarnya terlalu tinggi, lemak ini bersifat mengancam kesehatan. Orang dengan kadar lemak viseral tinggi cenderung mengalami masalah kesehatan seperti kolesterol tinggi, penyakit jantung, diabetes, stroke, dan lain-lain.
Selain bisa membantu menurunkan massa lemak, HIIT juga dapat membantu pertumbuhan otot, sehingga bisa membantu proses pembakaran lemak. Di sisi lain, perlu dicatat bahwa pembentukan otot lebih pada efektif pada orang yang memulai HIIT pada kondisi yang kurang aktif. Pembentukan otot lebih sulit pada orang yang sebelum memulai HIIT sudah rutin berolahraga. Jika kamu ingin meningkatkan massa otot secara maksimal, cara yang paling tepat adalah latihan beban.