Ilustrasi menghirup aroma bau (freepik.com/benzoix)
Kentut merupakan aktivitas fisiologis normal yang terjadi pada tubuh manusia. Hal ini terjadi ketika bakteri di usus besar mengolah zat yang terkandung dalam makanan. Dalam prosesnya, ada beberapa kandungan yang gak bisa dicerna oleh sistem metabolisme tubuh. Alhasil, perlu dikeluarkan dan salah satunya melalui kentut.
Apa yang terjadi pada tubuh kalau gak bisa kentut? Hal tersebut bisa membuat kita 'meledak', melansir jawaban Dr. Eamonn Quigley, Ahli Gastroenterologi dalam Houston Methodist Gastroenterology Associates. Selain kentut, kita juga mengeluarkan gas dalam bentuk sendawa.
Lebih jauh, sebagian besar gas yang keluar saat kentut gak diketahui karena gak berbau. Bisa jadi di dalamnya terdapat gas tanpa bau seperti nitrogen, oksigen, hidrogen, karbon dioksida, dan metana. Namun, sebagian kecil mengandung hidrogen sulfida.
Nah, hidrogen sulfida inilah yang membuat kentut jadi beraroma seperti telur busuk. Hal ini karena gas tersebut merupakan limbah mikroba pencerna makanan yang sulit dicerna oleh tubuh.
Selain itu, faktor pola makan, jenis makanan yang dikonsumsi, gaya hidup sehari-hari, seperti merokok, dapat meningkatkan kandungan gas dalam tubuh. Gak heran kalau akhirnya kita sering kentut mengeluarkan aroma kurang sedap.
Studi lebih lanjut mengenai manfaat mencium kentut memang masih perlu terus dikembangkan. Meski demikian, penelitian dari tim peneliti kolaboratif University of Exeter di Inggris dan University of Texas tersebut sudah cukup untuk mulai menunjukkannya, kok. Kalau belum percaya, tak ada salahnya mencoba menghirup kentutmu sendiri. Barangkali jadi lebih rileks, kan.