Memijat Bayi Penting untuk Perkembangan Sarafnya

- Berbagai penelitian telah membuktikan bahwa pemijatan bayi memiliki beragam manfaat untuk perkembangan bayi.
- Pemijatan bayi penting dilakukan pada masa 1.000 hari kehidupan bayi atau masa golden period.
Pijat pada bayi dan anak merupakan salah satu cara untuk memberikan stimulasi pertumbuhan dan perkembangannya. Memijat bayi juga penting untuk membentuk ikatan emosional, khususnya antara ibu dan bayi.
Oleh karena itu, orang tua atau pengasuh harus tahu apa saja manfaat pijat bayi serta hal-hal yang perlu diperhatikan dalam memijat bayi.
Berkaitan dengan hal tersebut, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengadakan Seminar Media dengan topik "Pijat Bayi dan Anak, Amankah?" yang diselenggarakan secara daring pada Selasa (5/3/2024).
1. Tujuan pemijatan bayi

Unit Kerja Koordinasi (UKK) Tumbuh Kembang Pediatri Sosial IDAI, Dr. dr. Fitri Hartanto, SpA(K), menjelaskan bahwa tujuan utama dari pijat bayi adalah untuk memberikan stimulasi.
Tiga indra yang terlibat dalam proses pemijatan bayi termasuk perabaan, visual, dan pendengaran. Menurut Dr. Fitri, memberikan stimulasi pada tiga indra tersebut bisa membantu perkembangan sensori bayi.
"Tiga sensori ini adalah fondasi dari perkembangan anak untuk persepsi motorik. Pada akhirnya, ini akan memengaruhi kognitif anak," jelas Dr. Fitri.
Tiga aspek tersebut harus terlibat dalam proses memijat bayi. Ini penting untuk memastikan bahwa bayi mendapatkan rasa kasih sayang melalui stimulasi tersebut.
"Harus (dilakukan) secara kajian karena ada teknik pemijatan yang malah berdampak negatif atau tidak ada rasa kasih sayang kepada bayi," jelas Dr. Fitri.
2. Pemijatan sebaiknya dilakukan saat golden period

Pemijatan bayi, dikatakan oleh Dr. Fitri, bisa dilakukan sejak bayi lahir. Bahkan, stimulasi pijat pertama terjadi di dalam rahim, yaitu detak jantung ibu yang menggerakkan ketuban menyentuh kulit janin.
Pemijatan bayi penting dilakukan pada masa 1.000 hari kehidupan bayi atau masa golden period.
Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) memberikan batasan umur untuk pemijatan bayi, yaitu 2 tahun. Batasan umur yang disarankan dari IDAI adalah 3 tahun.
Pemijatan bayi bisa dilakukan 1–2 kali sehari.
Ada risiko jika pijat bayi dilakukan di atas usia 3 tahun.
"Selain manfaatnya kurang maksimal, ada laporan bahwa pemijatan bayi di atas 3 tahun itu rentan terhadap pelecehan, khususnya kalau dibawa ke dukun pijat gitu ya," Dr. Fitri menjelaskan.
3. Manfaat pemijatan bayi

Berbagai penelitian telah membuktikan bahwa pemijatan bayi memiliki beragam manfaat untuk perkembangan bayi. Manfaat utamanya adalah untuk perkembangan saraf motorik bayi.
"Stimulasi dari kulit dan otot-otot itu memengaruhi neurotransmiter dan imunologi," ungkap Dr. Fitri.
Selain itu, pemijatan bayi bisa membantu menurunkan hormon kortisol. Hormon ini akan meningkat jika seseorang mengalami stres. Efeknya, bayi bisa mendapatkan kualitas tidur yang lebih baik.
"Dari pemijatan ini, bisa meningkatkan nilai positif dari aspek psikologi, neurologi, dan biomechanical bayi," tambahnya.
Manfaat pemijatan bayi untuk tumbuh kembang mereka tidak bisa diremehkan, khususnya untuk perkembangan saraf. Namun, perlu diingat bahwa pemijatan harus dilakukan dengan cara yang benar.