ilustrasi puasa (pexels.com/Monstera Production)
Meski secara umum diperbolehkan untuk berpuasa, kamu tetap perlu berkonsultasi dengan dokter sebelum melakukannya, ya. Beberapa individu dengan kondisi diabetes tertentu mungkin dianjurkan atau bahkan dilarang berpuasa.
Saat kondisi memungkinkanmu berpuasa, maka penting untuk selalu memantau kadar gula darah. Puasa mungkin menyebabkan kadar gula darah terlalu rendah atau hipoglikemia yang ditandai dengan tubuh gemetar, berkeringat, bahkan disorientasi.
Nah, agar tetap sehat dan mendapatkan manfaat puasa untuk penderita diabetes, sebaiknya segera berbuka ketika waktunya tiba. Setelahnya, segera konsumsi obat hipoglikemia yang oleh diresepkan dokter, lalu makan.
Pada menu sahur dan berbuka, pilih makanan yang dapat diserap tubuh lebih lambat dan memiliki indeks glikemik rendah, contohnya beras merah dan oat berserat tinggi. Padukan makanan tersebut dengan sumber protein (seperti buncis dan kacang-kacangan) serta makanan tinggi serat, contohnya buah dan sayuran. Di samping itu, kamu juga bisa mengonsumsi kurma dengan jumlah yang dianjurkan.
Manfaat puasa untuk penderita diabetes di atas tentu baik. Meski demikian, pastikan kamu sudah berkonsultasi ke dokter sebelum memutuskan puasa. Hal ini penting demi mengurangi risiko negatifnya.
Referensi:
"Intermittent Fasting for Type 2 Diabetes". Medical News Today. Diakses Februari 2025.
"Diabetes and Fasting". International Diabetes Federation. Diakses Februari 2025.
"Fasting and Diabetes: What Is the Relationship?". WebMD. Diakses Februari 2025.
"Can Intermittent Fasting Help With Diabetes?'. Mount Elizabeth. Diakses Februari 2025.