ilustrasi cek gula darah (pexels.com/PhotomixCompany)
Nangka dikatakan memiliki indeks glikemik (GI) yang cukup rendah. Indeks glikemik adalah ukuran seberapa cepat gula darah meningkat setelah mengonsumsi makanan.
Saat mengonsumsi nangka, tubuh akan mencerna dan menyerapnya relatif lebih lambat daripada beberapa makanan lainnya. Gula darah tidak akan meningkat drastis dalam waktu singkat. Dilansir WebMD, sebuah studi juga telah menemukan bahwa ekstrak nangka membantu pasien diabetes untuk mengontrol gula darahnya.
Kandungan nangka yang kaya akan serat mungkin menjadi alasan lebih lambatnya pencernaan tersebut. Beberapa protein dalam nangka juga dapat membantu mencegah kadar gula darah naik terlalu cepat setelah makan. Kemudian, dalam suatu penelitian, dikatakan bahwa orang dewasa yang mengonsumsi ekstrak nangka memiliki kadar gula darah yang membaik.
Penelitian lain yang dilakukan terhadap tikus dengan diabetes juga menunjukkan bahwa ekstrak daun nangka dapat mengurangi kadar gula darah serta memberikan kontrol gula darah dalam jangka panjang. Tikus tersebut memiliki kadar insulin yang lebih tinggi dan kadar glukosa darah yang lebih rendah dibanding tikus yang mengonsumsi makanan lain.
Ini karena kandungan antioksidan flavonoid dalam nangka yang dapat mengatur kadar gula darah menjadi seimbang. Flavonoid dapat mencegah kematian sel di pankreas, organ yang memproduksi insulin.
Selain itu, penelitian lain juga mengemukakan bahwa ekstrak kulit pohon nangka memiliki bahan kimia yang dapat mencegah pemecahan lemak dan karbohidrat kompleks menjadi gula. Peneliti menduga bahwa bahan kimia tersebut dapat berguna dalam mengelola diabetes.
Namun, berbagai penelitian terhadap manusia harus dilakukan untuk mengonfirmasi dan menguatkan temuan-temuan tersebut.