Mengonsumsi turnip juga dapat melindungi tubuh dari bakteri berbahaya karena kandungan glukosinolat yang kemudian terurai menjadi isotiosianat dapat menghambat pertumbuhan mikroba dan bakteri. Mengutip Healthline, studi menemukan bahwa isotiosianat mampu melawan bakteri penyebab penyakit umum, seperti Escherichia coli dan Staphylococcus aureus.
Sebuah studi menunjukkan bahwa isotiosianat dari sayuran memiliki efek antibakteri hingga 87 persen terhadap strain resistan antibiotik dari Staphylococcus aureus. Penggabungan isotiosianat dengan antibiotik standar juga dapat memberikan efek yang lebih signifikan dalam mengendalikan pertumbuhan bakteri.
Selain itu, senyawa isotiosianat juga dapat menunjukkan aktivitas antimikroba terhadap patogen bawaan makanan seperti Vibrio parahaemolyticus dan Bacillus cereus.
Turnip merupakan salah satu sayuran yang sangat padat akan nutrisi. Sudah begitu, sayur ini juga rendah kalori. Karenanya, turnip dapat membawa banyak sekali manfaat bagi kesehatan seperti mengelola kadar gula dan lemak dalam tubuh, meningkatkan kesehatan jantung, mengurangi risiko kanker, dan masih banyak lagi.
Akan tetapi, mengonsumsi turnip juga dapat membawa efek samping pada orang yang memiliki ketidakseimbangan tiroid, sehingga perlu diperhatikan. Yuk, tambahkan turnip ke dalam pola makan sehat harianmu!