Ilustrasi bekerja (unsplash.com/@lazizli)
Masyarakat modern saat ini cenderung menghabiskan sebagian besar waktunya dengan duduk. Baik saat kerja maupun ketika istirahat di rumah. Bahkan, saat ingin membeli sesuatu, tak perlu lagi repot jalan kaki dengan maraknya layanan pesan antar.
Gaya hidup sedenter (sedentary lifestyle) ini tak hanya bisa meningkatkan risiko berbagai penyakit serius, tapi juga dapat memicu penuaan dini. Sebuah penelitian yang terbit dalam American Journal of Epidemiology menemukan, partisipan perempuan lansia yang duduk lebih dari 10 jam per hari dan minim aktivitas fisik, usia biologis sel-sel tubuhnya 8 tahun lebih tua dari usia kronologis (usia yang dihitung sejak seseorang lahir ke dunia).
Para peneliti menyimpulkan, gaya hidup sedenter dapat memperpendek telomer, yakni ujung DNA yang bertugas melindungi kromosom dari kerusakan. Seiring pertambahan usia, ukurannya akan semakin pendek.
Akibat gaya hidup yang tidak sehat, misalnya obesitas atau merokok, telomer ini bisa memendek sebelum waktunya. Ukuran telomer yang pendek telah dikaitkan dengan penyakit kardiovaskular, diabetes, serta sebagian besar jenis kanker.
Kalau profesimu memang menuntut untuk duduk lama, kamu bisa siasati dengan memberi jeda sekitar 5 menit untuk melakukan peregangan (stretching) setiap 1 jam sekali. Dengan begitu, tubuhmu tidak terus-menerus berada dalam satu posisi. Selain itu, selalu sempatkan olahraga rutin agar peredaran darah lancar dan penuaan dini bisa dicegah.