Mual setelah Olahraga? Yuk, Kenali 5 Penyebabnya!

2. Tubuhmu mengalami dehidrasi

ilustrasi dehidrasi (pexels.com/Julia Larson)

Saat berolahraga, tubuh mengeluarkan keringat untuk pendinginan. Nah, tahukah kamu bahwa dehidrasi akibat keringat ini juga dapat memicu rasa mual?

Ketika seseorang kehilangan air melalui keringat, aliran darah ke saluran pencernaan (gastrointestinal) dapat melemah. Akibatnya, gejala seperti mual bisa semakin parah, bahkan bisa disertai dengan sakit kepala, berkunang-kunang, dan kelelahan.

Oleh karena itu, penting untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi dengan baik saat berolahraga. Minumlah air putih yang cukup sebelum, selama, dan setelah berolahraga untuk mencegah dehidrasi dan rasa mual.

Baca Juga: Wajib Tahu, Ini 5 Penyebab Kenapa Kamu Justru Sakit Setelah Olahraga

3. Makan hingga kekenyangan sebelum olahraga

ilustrasi makanan (pexels.com/Lucas Andrade)

Pre-workout meal memang kerap dilakukan sebagian orang sebelum melakukan olahraga. Namun, ternyata makan hingga kekenyangan bisa menyebabkan mual pasca kamu berolahraga.

Berolahraga dengan perut yang penuh dapat meningkatkan rasa tidak nyaman pada saluran pencernaan. Terutama ketika kamu mengonsumsi makanan yang tinggi lemak.

Makanan jenis ini membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna di lambung, sehingga dapat menimbulkan rasa "beban" dan mual yang intens saat berolahraga. Akibatnya, kamu akan mengalami sensasi begah, mual, dan seakan ingin muntah ketika selesai berolahraga.

Oleh karena itu, sebaiknya hindari makan makanan berat minimal 2 jam sebelum berolahraga. Jika kamu merasa lapar, pilihlah camilan ringan yang mudah dicerna, seperti buah-buahan atau yogurt.

4. Berolahraga di cuaca panas

ilustrasi cuaca panas (pexels.com/Pixabay)

Beberapa orang berpikir jika berolahraga saat cuaca panas dapat membakar kalori lebih banyak. Padahal, jika dilakukan bisa membahayakan diri sendiri, lho!

Hal ini bisa terjadi karena tubuh kehilangan banyak air melalui keringat saat berolahraga dalam suhu panas. Tubuh mengalami dehidrasi parah akibat kehilangan banyak cairan, sehingga memicu rasa pusing, mual, muntah, dan bahkan pingsan.

Kondisi ini dikenal sebagai heat stroke dan membutuhkan penanganan dari tim medis. Oleh karena itu, penting untuk menghindari berolahraga di cuaca panas.

5. Olahraga dengan intensitas tinggi

ilustrasi olahraga (pexels.com/Julia Larson)

Ketika berolahraga, aliran darah terkonsentrasi pada otot-otot yang digerakkan dan organ vital yang bekerja keras, seperti jantung, paru-paru, dan otak. Hal ini menyebabkan lebih sedikit darah yang didistribusikan ke organ pencernaan.

Akibatnya, terjadi penundaan proses pencernaan makanan. Penundaan ini dapat memicu rasa mual dan tidak nyaman, terutama pada orang yang baru memulai berolahraga atau melakukan latihan dengan intensitas tinggi.

Latihan dengan intensitas tinggi seperti high-intensity interval training (HIIT) yang melibatkan serangkaian latihan fisik yang keras, juga dapat memperburuk rasa mual yang dialami. Oleh karena itu, penting untuk melakukan pemanasan yang cukup sebelum berolahraga dan memulai dengan intensitas yang ringan.

Mual setelah olahraga memang hal yang umum dan biasanya tidak berbahaya. Namun, jika rasa mual ini sering terjadi dan mengganggu aktivitas, ada baiknya kamu mencari tahu penyebabnya dan berkonsultasi dengan dokter. Ingatlah untuk selalu menjaga kesehatan tubuh dengan berolahraga secara teratur dan mengonsumsi makanan yang bergizi. Jangan lupa untuk minum air putih yang cukup, terutama sebelum, selama, dan setelah berolahraga.

Baca Juga: 5 Sinyal untuk Segera Berhenti Berolahraga, Jangan Dipaksakan

Referensi

Gaskell, S. K., Rauch, C. E., & Costa, R. J. S. (2021, September 7). Gastrointestinal Assessment and Therapeutic Intervention for the Management of Exercise-Associated Gastrointestinal Symptoms: A Case Series Translational and Professional Practice Approach. Frontiers in Physiology, 12.

Wilson, P. B. (2019, July 4). ‘I think I’m gonna hurl’: A Narrative Review of the Causes of Nausea and Vomiting in Sport. Sports, 7(7), 162.

Azadbakht, L., & Khodarahm, M. (2016). Dietary fat intake and functional dyspepsia. Advanced Biomedical Research, 5(1), 76.

Wegierska, A. E., Charitos, I. A., Topi, S., Potenza, M. A., Montagnani, M., & Santacroce, L. (2022, May 21). The Connection Between Physical Exercise and Gut Microbiota: Implications for Competitive Sports Athletes. Sports Medicine, 52(10), 2355–2369.