Tampilan Barbie ini dirancang sedetail mungkin merepresentasikan orang dengan diabetes tipe 1, mulai dari perlengkapan medis yang biasa digunakan hingga detail pola bajunya:
CGM: Barbie memakai CGM di lengannya, alat kecil yang dipakai di kulit untuk memantau kadar gula darah secara terus-menerus. Supaya CGM ini tetap menempel, Barbie menggunakan plester medis berbentuk hati, warna pink khas Barbie. Ia juga membawa ponsel dengan aplikasi CGM untuk membantu memantau kadar gula darahnya sepanjang hari.
Pompa Insulin: Di pinggangnya, Barbie punya pompa insulin, alat medis kecil yang bisa otomatis memberi dosis insulin sesuai kebutuhan tubuhnya.
Busana biru polkadot: Barbie tampil dengan atasan polkadot bergaya dan rok ruffle senada. Warna biru dan motif bulat ini juga merupakan simbol global untuk kesadaran diabetes.
Tas tangan: Boneka ini juga dilengkapi tas tangan biru pastel yang bisa Barbie pakai untuk membawa perlengkapan penting, seperti peralatan diabetes tipe 1 atau camilan saat dia beraktivitas di luar rumah.
Diabetes tipe 1 adalah kondisi autoimun yang membuat pankreas memproduksi insulin sangat sedikit atau bahkan tidak sama sekali. Akibatnya, pengidapnya akan bergantung sepenuhnya pada terapi insulin dan berisiko mengalami komplikasi jangka pendek maupun jangka panjang. Komplikasi ini bisa berupa naik turunnya kadar gula darah yang ekstrem, kerusakan pada ginjal, mata, saraf, jantung, bahkan bisa berujung pada kematian.
Diperkirakan ada 9,5 juta orang yang hidup dengan diabetes tipe 1 di seluruh dunia (dibandingkan dengan 8,4 juta pada tahun 2021, peningkatan 13 persen), dengan 1,0 juta di antaranya berusia 0–14 tahun, dan 0,8 juta berusia 15–19 tahun.
Di Indonesia, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mencatat angka kasus diabetes tipe 1 pada anak di Indonesia terus meningkat. Hingga tahun 2025, tercatat sebanyak 1.948 kasus diabetes tipe-1 pada anak. Dalam satu tahun terakhir, angka tersebut bertambah sebanyak 527 kasus baru. Dari total 1.948 pasien, 58 persen adalah pasien anak perempuan.
Walaupun lebih umum terjadi pada anak-anak dan remaja, tetapi diabetes tipe 1 juga dapat dialami oleh orang dewasa.
Diabetes tipe 1 tidak ada hubungannya dengan pola makan atau gaya hidup. Hingga kini, penyebab pastinya belum sepenuhnya dipahami, tetapi para ilmuwan percaya bahwa faktor genetik dan pemicu lingkungan sama-sama berperan. Saat ini, belum ada obat untuk menyembuhkan diabetes tipe 1.
Referensi
Barbie® Introduces First-Ever Barbie Doll with Type 1 Diabetes to Expand Representation and Inspire More Children. Mattel. Diakses Juli 2025.
Graham D Ogle et al., “Global Type 1 Diabetes Prevalence, Incidence, and Mortality Estimates 2025: Results From the International Diabetes Federation Atlas, 11th Edition, and the T1D Index Version 3.0,” Diabetes Research and Clinical Practice 225 (May 22, 2025): 112277, https://doi.org/10.1016/j.diabres.2025.112277.