ilustrasi aneka kue lebaran (pexels.com/Angel Obregon)
Ahli gizi Dr. Arif Sabta Aji, S.Gz., MQM berpendapat, kandungan kalori dalam kue Lebaran bervariasi, tergantung pada seberapa banyak berat per porsi, bahan makanan yang digunakan dalam resep dan metode proses pemasakannya.
"Kue-kue kering yang sering dihidangkan saat Lebaran bermacam-macam, mulai dari yang homemade atau yang sudah dijual pabrikan melalui ultra-processed food (UPF)," Arif menjelaskan.
Rata-rata kandungan kalorinya mencapai 20–30 kkal per biji. Akan tetapi, jika makanannya bersumber dari tepung-tepungan atau karbohidrat rafinasi dengan berat per 100 gram, kalorinya bisa mencapai 200–300 an kkal.
Meski begitu, menurutnya, konsumsi kue kering buatan rumahan maupun pabrikan, tidak menjadi masalah. Namun, negatifnya UPF lebih banyak mengandung pengawet.
Infografis ringkasan gizi kue kering (IDN Times/Mardya Shakti)
Berikut ini ringkasan gizi untuk beberapa kue kering yang populer dikonsumsi saat Lebaran:
1. Kastengel
- Kalori: 21 kalori.
- Lemak: 1,12 gram.
- Karbohidrat: 1,24 gram.
- Protein: 0,59 gram.
2. Kue nastar
- Kalori: 75 kalori.
- Lemak: 2,14 gram.
- Karbohidrat: 12,66 gram.
- Protein: 1,14 gram.
3. Kue putri salju
- Kalori: 30 kalori.
- Lemak: 2 gram.
- Karbohidrat: 2,46 gram.
- Protein: 0,6 gram.
Berdasarkan perkiraan di atas, Arif menyimpulkan bahwa nastar punya kandungan kalori yang paling tinggi dibandingkan dengan kastengel dan putri salju. Satu kastengel saja bisa mencapai 75 kalori. Namun, ini hanya kisaran rata-rata, karena bahan dan proses masaknya bisa berbeda.
Selain mentega, bahan utama kue nastar adalah tepung, lalu ditambah olesan kuning telur di bagian luarnya, belum lagi isian selai yang tinggi gula. Pantas saja kue ini kandungan kalorinya tinggi.