ilustrasi mendengarkan musik (pexels.com/Burst)
Mathieu Roy, PhD, salah satu penulis penelitian tersebut, mengatakan bahwa musik telah terbukti cukup efektif dalam mengurangi rasa sakit, dilansir Everyday Health.
Penurunan kepekaan terhadap nyeri (juga dikenal sebagai hipoalgesia) bisa terjadi ketika sensasi nyeri terganggu. Musik akan memengaruhi antara tempat dimulainya rasa nyeri (rangsangan) dan saat rasa nyeri dikenali oleh pikiran sadar manusia.
"Efek ini umumnya berkisar antara penurunan 10 hingga 20 persen, mirip dengan obat antiinflamasi contohnya. Mekanisme kerjanya berbeda-beda, tetapi amplitudo efeknya tampak sebanding," kata Mathieu.
Sebuah tinjauan yang diterbitkan dalam jurnal Cochrane juga menemukan dampak intervensi musik pada pasien kanker. Studi ini menemukan bahwa musik mungkin efektif dalam mengurangi kecemasan, depresi, dan rasa sakit.
Meski demikian, para penulis mengakui bahwa sebagian besar penelitian ini memiliki risiko bias yang tinggi dan kepastian bukti yang rendah. Mathieu menambahkan bahwa belum banyak penelitian yang menentukan jenis musik mana yang terbaik untuk mengurangi rasa sakit, sehingga lebih banyak penelitian dibutuhkan.