Studi: Dengerin Lagu Galau Bisa Bantu Kurangi Rasa Sakit

Bisa memberi efek mirip dengan obat antiinflamasi

Kalau kamu mencari cara untuk meredakan rasa sakit tanpa konsumsi obat, mendengarkan musik bisa menjadi solusi. Studi yang diterbitkan dalam jurnal Frontiers in Pain Research pada 25 Oktober 2023 mengungkapkan bahwa mendengarkan musik bisa membuat kamu merasa lebih baik.

Menurut American Music Therapy Association, terapi musik bisa membawa berbagai manfaat bagi kesehatan. Ini termasuk mengurangi intensitas nyeri, meredakan stres, dan kecemasan.

1. Melibatkan 63 peserta

Studi: Dengerin Lagu Galau Bisa Bantu Kurangi Rasa Sakitilustrasi mendengarkan musik (pexels.com / cottonbro studio)

Penelitian ini melibatkan total 63 peserta sehat dengan 49 perempuan dan 14 laki-laki. Usia rata-rata peserta adalah 21 tahun.

Dalam situasi laboratorium terkontrol, partisipan menerima rangsangan termal yang cukup menyakitkan di lengan bagian dalam. Ini menghasilkan sensasi yang mirip dengan secangkir teh panas ditempelkan pada kulit.

Rasa panas tersebut dipadukan dengan berbagai jenis musik yang masing-masing berlangsung sekitar 7 menit.

Musik yang digunakan dibagi menjadi dua kategori, yaitu musik santai yang telah terbukti efektif dalam penelitian sebelumnya, dan musik pilihan yang dipilih oleh partisipan. Untuk musik yang dipilih, peserta diminta membawakan dua lagu yang mewakili "musik favorit mereka sepanjang masa" dan "lagu yang akan mereka bawa ke pulau terpencil". 

2. Sensasi nyeri akan terganggu dengan musik

Studi: Dengerin Lagu Galau Bisa Bantu Kurangi Rasa Sakitilustrasi mendengarkan musik (pexels.com/Burst)

Mathieu Roy, PhD, salah satu penulis penelitian tersebut, mengatakan bahwa musik telah terbukti cukup efektif dalam mengurangi rasa sakit, dilansir Everyday Health

Penurunan kepekaan terhadap nyeri (juga dikenal sebagai hipoalgesia) bisa terjadi ketika sensasi nyeri terganggu. Musik akan memengaruhi antara tempat dimulainya rasa nyeri (rangsangan) dan saat rasa nyeri dikenali oleh pikiran sadar manusia. 

"Efek ini umumnya berkisar antara penurunan 10 hingga 20 persen, mirip dengan obat antiinflamasi contohnya. Mekanisme kerjanya berbeda-beda, tetapi amplitudo efeknya tampak sebanding," kata Mathieu.

Sebuah tinjauan yang diterbitkan dalam jurnal Cochrane juga menemukan dampak intervensi musik pada pasien kanker. Studi ini menemukan bahwa musik mungkin efektif dalam mengurangi kecemasan, depresi, dan rasa sakit.

Meski demikian, para penulis mengakui bahwa sebagian besar penelitian ini memiliki risiko bias yang tinggi dan kepastian bukti yang rendah. Mathieu menambahkan bahwa belum banyak penelitian yang menentukan jenis musik mana yang terbaik untuk mengurangi rasa sakit, sehingga lebih banyak penelitian dibutuhkan.

Baca Juga: Studi: Gejala COVID-19 Parah Tingkatkan Risiko Long COVID

3. Musik yang mengharukan ditemukan paling efektif

Studi: Dengerin Lagu Galau Bisa Bantu Kurangi Rasa Sakitilustrasi musik (pexels.com/Pixabay)

Dalam percobaan bagian kedua, para peserta diminta mendeskripsikan dan mengategorikan musik yang mereka pilih untuk penelitian. Lagu-lagu tersebut terbagi menjadi empat kategori, yaitu memberi semangat, bahagia/ceria, menenangkan/santai, dan mengharukan.

Lagu-lagu yang lebih emosional dan mengharukan menjadi kategori paling efektif untuk mengurangi rasa sakit. Hal ini juga membuat musik menjadi lebih bisa dirasakan oleh tubuh.

Penelitian menemukan bahwa musik bisa memberikan distraksi dan mengurangi rasa sakit. Musik yang bersifat mengharukan atau bittersweet menjadi jenis musik yang paling efektif mengurangi rasa sakit.

Baca Juga: Studi: Tai Chi Bantu Perlambat Gejala Penyakit Parkinson

Topik:

  • Nurulia
  • Delvia Y Oktaviani

Berita Terkini Lainnya