Mungkin rasa sakit karena suatu hal hanya muncul sekian detik. Namun, sebenarnya sensasi sakit yang kita rasakan merupakan proses fisiologis yang kompleks, lho. Dari stimulus sampai respons yang kita hasilkan perlu melalui serangkaian tahap panjang.
Anggaplah kamu tidak sengaja menyenggol setrika panas. Reseptor nyeri khusus di titik tubuh tertentu akan melepaskan zat kimia yang disebut sebagai neurotransmiter. Bagian ini akan mengirimkan pesan ke otak.
Dalam perjalanannya, pesan tersebut melalui saraf lalu ke sumsum tulang belakang hingga berakhir di otak. Setelah sampai, saraf tersebut akan diterima otak sebagai sinyal bahwa ada hal yang tidak beres dan membutuhkan perhatian segera.
Otak yang menerima pesan tersebut memprosesnya, mengevaluasi, mencocokkannya dengan memori rasa sakit sebelumnya. Setelah hal tersebut dilewati, otak akan mengirimkan pesan balasan pada tubuh yang memerintahkan reaksi tertentu.
Respons tubuh yang ditampilkan bisa bervariasi, tergantung pada situsasi yang dihadapi. Salah satunya, memicu otot-otot di tubuh untuk menjauhkan diri dari pemicu sakitnya. Selain menampilkan respon, otak juga dapat memicu pelepasan endorfin sebagai penghilang rasa sakit atau memberi tahu sistem kekebalan tubuh untuk mulai menyembuhkan lukanya.