ilustrasi vaksin vektor virus (unsplash.com/Spencer Davis)
Vaksin ini mengandung protein dari virus misal materi genetik virus. Materi genetik tersebut dimasukkan ke dalam virus yang berbeda dari virus yang ditargetkan. Virus pembawa yang telah dimodifikasi ini disebut dengan virus vektor.
Karena telah dimodifikasi, maka virus vektor telah dilemahkan sehingga tidak dapat menginfeksi penerima vaksin. Nantinya, protein target akan terbentuk sehingga sistem imun tubuh akan merespons protein tersebut. Contoh vaksin yang menggunakan tehnologi ini yaitu vaksin COVID-19 yang diproduksi oleh Johnson & Johnson atau Janssen.
Terdapat banyak jenis vaksin dengan kandungan yang berbeda-beda antara lain vaksin hidup yang dilemahkan, vaksin inaktif, vaksin tosoid, vaksin subunit, vaksin konjugat, vaksin mRNA, dan vaksin vektor virus. Meskipun berbeda-beda, namun tujuan pemberian vaksin tersebut sama yaitu untuk melatih sistem imun tubuh agar mengenali agen penyebab penyakit. Apabila suatu saat terinfeksi penyakit tersebut, sistem imun sudah mengenali dan dapat melawan dengan baik.