ilustrasi penyakit jantung (pixabay.com/Pexels)
Asam lemak omega-3, khususnya DHA dan EPA, dikenal baik untuk jantung. Sudah ada banyak penelitian yang menunjukkan bahwa minyak ikan mungkin dapat meningkatkan kadar lipid darah, begitu pula dengan minyak krill. Potensi manfaatnya antara lain dapat efektif menurunkan kadar trigliserida dan lemak darah lainnya.
Satu penelitian dalam jurnal Archives of Medical Science tahun 2016 membandingkan efek minyak krill dan omega-3 yang dimurnikan pada kolesterol dan level trigliserida. Hasilnya, hanya minyak krill yang dapat meningkatkan kadar high-density lipoprotein (HDL) atau kolesterol baik. Minyak ini juga lebih efektif dalam menurunkan penanda inflamasi, walaupun dosis yang diberikan lebih rendah. Namun, di sisi lain omega-3 yang dimurnikan lebih efektif dalam menurunkan trigliserida.
Sebuah metaanalisis dari tujuh studi dalam jurnal Nutrition Reviews tahun 2017 menyimpulkan bahwa minyak krill efektif dalam menurunkan low-density lipoprotein (LDL) alias kolesterol jahat dan trigliserida, serta mungkin meningkatkan HDL.
Mengutip Healthline, ada pula penelitian yang membandingkan minyak krill dan minyak zaitun, dan menemukan bahwa minyak krill secara signifikan memperbaiki skor resistansi insulin, begitu pula dengan fungsi lapisan pembuluh darah.
Studi jangka panjang dibutuhkan untuk menyelidiki bagaimana efek minyak krill memengaruhi risiko penyakit jantung. Namun, berdasarkan studi-studi yang sudah ada, tampaknya minyak krill efektif dalam meningkatkan beberapa faktor risikonya.