Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mengenal Ochlophobia, Takut Berlebihan Akan Tempat yang Ramai

Unsplash.com/Banter Snaps

Pernah merasa pusing, lemas, dan berkeringat saat berada di keramaian? Kemungkinan kamu mengidap Ochlophobia. Phobia ini jenis phobia yang takut pada keramaian. Tak banyak yang tahu, Ochlophobia erat kaitannya dengan Agoraphobia yaitu perasaaan ingin melarikan diri saat berada di kerumunan atau tempat-tempat umum. Benarkan jika penderita Ochlophia pasti mengalami Agoraphobia? Yuk simak dulu pembahasan kita disini.

1. Tempat-tempat umum rentan membuat penderita Ochlophobia dan Agoraphobia jadi keringat dingin

Unsplash.com/ Chang Hsien

Situasi-situasi saat menggunakan transportasi massa, dalam keramaian pasar, atau sedang antre loket tertentu. Tempat terbuka seperti jembatan dan tempat parkir, serta ruang tertutup seperti toko dan bioskop yang dipenuhi orang banyak juga membuat penderita agoraphobia merasa khawatir. Mereka akan merasa cemas yang berlebih ketika akan berinteraksi dengan seseorang yang jarang atau tak pernah mereka temui. Perasaan gugup, cemas, takut dan tak berdaya akan mengintai saat itu juga.

2. Gejala yang ditunjukan seorang Ochlophobia mengarah pada diagnosis seorang Agoraphobia

Unsplash.com/ Jack Sharp

Seorang Ochlophobia bisa mengalami efek gemetar, berkeringat, jantung berdebar, sesak nafas, mual, muntah, pusing, lemah, menangis, dada tidak nyaman, takut kehilangan kendali, pingsan, merasa sakit, dan tanda - tanda gejala kecemasan lainnya saat berada di kerumunan orang banyak. Gejala ini sama halnya dengan definisi Agoraphobia yang selalu merasa cemas dan ingin melarikan diri saat berada di tempat umum atau kerumunan orang banyak. Gejala Agoraphobia timbul ketika orang itu merasa gak nyaman, takut, cemas atau merasa malu dengan dirinya alias gak PD (percaya diri). 

3. Tersesat jadi salah satu faktor penyebab Ochlophobia dan Agoraphobia

Unsplash.com/ Kevin Grieve

Memiliki trauma di masa lalu yang melibatkan banyak orang, jadi pemicu seseorang mengalami Ochlophobia, pernah tersesat, hilang dalam keramaian, terinjak-injak saat berdesak-desakan hingga terluka dan berbagai accident lainnya. Ochlophobia berkembang sebagai respons terhadap trauma yang dialami seseorang. Selain faktor-faktor eksternal di atas, Ochlophobia juga dapat disebabkan faktor biologis, dimana history keluarga yang pernah mengidap Ochlophobia atau Agoraphobia juga berpengaruh.

4. CBT merupakan pengobatan paling akurat bagi Ochlophobia dan Agoraphobia

Unsplash.com/ Zach Vessels

Cognitive behavioral therapy, salah satu terapi paling diandalkan dalam dunia kedokteran. Dimana pasien belajar mengubah pikiran juga mengubah perasaan yang dihasilkan. Mereka akan belajar untuk tidak memperkirakan secara berlebihan risiko dirugikan oleh
orang banyak dengan memahami bahwa tidak semua situasi ramai berbahaya atau akan mengarah pada hasil negatif.

5. Metode desensitisasi ampuh namun sedikit menyiksa perasaan seorang Ochlophobia.

Unsplash.com/ Timon Studler

Pada metode ini seorang Ochlophobia diajari untuk dapat tenang menghadapi beberapa rangsangan dari rasa takutnya. Misalkan rangsangan berada di kerumunan sebanyak 5, 10, atau 15 orang. Orang tersebut terpapar pada bentuk yang lebih intens dari stimulus saat mereka menguasai rasa takut pada tingkat yang kurang intens.

Terkadang mereka menerima rangsangan yang lebih intens dalam durasi tertentu, misalkan 1 menit, 2 menit atau lebih. Mereka akan belajar mengendalikan rasa takutnya berada dalam kerumunan untuk jangka waktu yang lama. Biasanya CBT dikombinasikan dengan metode desensitisasi dan dilakukan dalam beberapa bulan.

Dalam masa pengobatan peran keluarga sangatlah penting, dukungan, kasih sayang dan perhatian yang lebih akan cepat  membantu. Demi keselamatan pengidap Ochlopobia dan Agoraphobia perlu ditemani saat keluar rumah dan berada di keramaian.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Marlina syaikhu
EditorMarlina syaikhu
Follow Us