Cegah Feses Keras dengan Mengonsumsi 5 Makanan Ini

Buang air besar jadi lancar!

Feses yang keras dan kering disebabkan oleh usus besar yang menyerap terlalu banyak air. Saat makanan bergerak melalui usus besar, usus besar menyerap air sambil membentuk feses. Kontraksi otot kemudian mendorong feses menuju rektum, dan pada saat feses mencapai rektum sebagian besar air telah diserap sehingga membuat feses menjadi keras dan padat.

Makanan yang kamu makan berpengaruh terhadap tekstur dan bentuk feses; konsistensi yang dirasakan (European Journal of Gastroenterology and Hepatology, 2005).

Agar feses tidak keras, kamu perlu mengonsumsi makanan yang dapa membantu melunakkan feses, sehingga buang air besar menjadi lancar dan tidak sakit. Ini daftar makanan tersebut.

1. Buah berry

Cegah Feses Keras dengan Mengonsumsi 5 Makanan Iniilustrasi berries (pixabay.com/Couleur)

Dilansir Johns Hopkins Medicine, menambahkan buah beri ke dalam asupan makanan sehari-hari sangat membantu dalam menambahkan serat ke dalam pola makan. Mencukupi kebutuhan serat setiap hari membantu pembentukan feses yang lunak.

Sebagian varietas buah beri adalah makanan terbaik untuk mencegah sembelit karena kandungan serat dan airnya yang tinggi. Buah beri kaya akan serat larut, yang membentuk gel di saluran pencernaan untuk melunakkan feses.

Buah beri juga mengandung serat tidak larut dalam biji dan kulitnya. Serat tidak larut adalah yang paling bermanfaat untuk melunakkan feses. Itu tidak larut dalam air dan membantu makanan mengalir lebih cepat dari lambung ke usus.

Stroberi mengandung 1,8 gram serat per 100 gram, bluberi menyediakan 3,6 gram serat per 150 gram, blackberry mengandung kurang dari 8 gram serat per 150 gram, dan rasberi memiliki 8 gram serat per 123 gram.

2. Barli

Cegah Feses Keras dengan Mengonsumsi 5 Makanan Iniilustrasi barley (freepik.com/KamranAydinov)

Barli adalah biji-bijian sereal dengan tekstur kenyal, memiliki rasa pedas ringan, dan kaya akan nutrisi. Ini adalah sumber serat makanan yang sangat baik, baik serat larut maupun tidak larut.

Dikutip dari Medical News Today, kandungan serat barli yang tinggi membantu menjaga sistem pencernaan sehat, membantu pergerakan usus yang sehat, melunakkan feses, dan membantu mencegah sembelit.

Kandungan serat larut barli menyediakan makanan bagi bakteri baik usus, yang pada gilirannya menghasilkan asam lemak rantai pendek. Penelitian menunjukkan bahwa asam lemak rantai pendek membantu memberi makan sel-sel usus, mengurangi peradangan dan memperbaiki gejala gangguan usus seperti sindrom iritasi usus besar, penyakit Crohn, dan kolitis ulseratif.

Porsi 100 gram barli mentah yang sudah dikupas mengandung 17,3 gram serat. Kamu bisa mengonsumsinya dengan cara dibuat menjadi minuman dengan ditambahkan lemon. Atau, bisa juga memasak barli matang lalu tambahkan madu atau susu untuk sarapan.

Walaupun menyehatkan, tetapi konsumsilah secara bijak dengan memperhatikan takaran dan porsi yang seimbang. Mengonsumsinya secara berlebihan bisa menyebabkan gangguan pencernaan seperti perut kembung atau diare.

Baca Juga: 7 Komplikasi Sembelit yang Perlu Diwaspadai, Jangan Terus Dibiarkan

3. Yoghurt

Cegah Feses Keras dengan Mengonsumsi 5 Makanan Iniilustrasi yoghurt (pexels.com/CatsComing)

Sistem pencernaan di dalam tubuh terdiri atas organ-organ yang memiliki kemampuan alami luar biasa untuk melakukan proses pencernaannya sendiri. Yang perlu kamu lakukan adalah menyediakan nutrisi dan cairan hidrasi yang tepat.

Nutrisi yang dibutuhkan seperti probiotik, yang terkandung dalam produk fermentasi seperti yoghurt. Dilansir Dr. Axe, bakteri baik di dalamnya mampu menyeimbangkan berbagai jenis bakteri jahat di usus dan melunakkan feses, sehingga akan memudahkan buang air besar. Bakteri baik tersebut adalah Streptococcus thermophilus, Lactobacillus bulgaricus, dan Bifidobacterium.

Batas mengonsumsi yoghurt yaitu tiga porsi dalam sehari. Jika berlebihan, keseimbangan bakteri baik yang hidup di dalam usus akan terganggu sehingga proses pencernaan menjadi kurang lancar.

Waktu terbaik untuk mengonsumsi yoghurt yaitu pada pagi hari saat perut masih kosong. Probiotik dalam yoghurt akan sampai dengan optimal di usus besar.

Apabila yoghurt dikonsumsi setelah makan, probiotik di dalamnya berisiko mati sebelum sampai ke usus besar. Bakteri baik ini bisa mati karena terkena asam lambung (bersifat antiseptik mematikan bakteri baik) yang keluar dari proses pencernaan makanan setelah makan.

4. Kubis Brussel

Cegah Feses Keras dengan Mengonsumsi 5 Makanan Iniilustrasi kubis brussel (pixabay.com/Lebensmittelfotos)

Salah satu faktor utama yang dapat meningkatkan risiko feses menjadi keras adalah pola makan rendah serat. Mengubah feses yang kering, keras, dan menggumpal yang sulit dikeluarkan menjadi feses yang halus bertekstur lunak serta mudah dikeluarkan sering kali memerlukan perubahan pola makan.

Untungnya, tujuan ini dapat dicapai dengan memasukkan sayuran ke dalam pola makan harian. Kubis Brussel adalah anggota keluarga silangan yang memiliki profil nutrisi ramah usus. Mengutip laman United States Department of Agriculture (USDA), sayuran ini mengandung 4 gram serat (14 persen dari Angka Kecukupan Gizi/AKG) untuk setiap cangkirnya yang dimasak.

Dilansir EatingWell, serat makanan dalam sayuran seperti kubis Brussel membantu melunakkan feses, sehingga buang air besar lebih mudah. Selain itu, sayur ini juga dapat membantu meningkatkan jumlah mikroba bermanfaat di usus yang meningkatkan kesehatan pencernaan.

Akan tetapi, mengonsumsi kubis Brussel saja tidak cukup untuk mencegah feses menjadi keras. Kombinasi pola makan tinggi serat, asupan air yang cukup, membatasi makanan cepat saji dan makanan olahan, dan berolahraga secara teratur agar usus tetap bergerak, semuanya diperlukan.

5. Psyllium husk

Cegah Feses Keras dengan Mengonsumsi 5 Makanan Iniilustrasi psyllium husk (pixabay.com/LaszloBartucz)

Feses yang keras sering kali dapat dicegah dengan mengubah gaya hidup sederhana, seperti makan lebih banyak serat dan minum lebih banyak cairan.

Peningkatan mengonsumsi serat dari makanan, terutama serat larut, dapat mencegah feses menjadi keras. Orang dewasa disarankan untuk mengonsumsi antara 25 sampai 31 gram serat larut setiap hari.

Dikutip dariVerywell Heath, meningkatkan serat larut bisa dengan mengonsumsi psyllium husk. Porsi 100 gram psyllium husk mengandung serat larut air sekitar 60 gram. Psyllium bekerja dengan cara meningkatkan jumlah air di dalam feses, sehingga teksturnya lebih lembut dan mudah dikeluarkan.

Psyllium husk dalah sekam atau kulit biji yang berasal dari tanaman yang bernama ilmiah Plantago ovata. Ini dapat dikonsumsi dengan cara dilarutkan ke dalam air lalu diminum, atau ditaburkan ke makanan. Hindari mengonsumsinya secara berlebihan. Terlalu banyak mengonsumsi psyllium husk bisa menyebabkan sakit perut, kram, perut bergas, muntah, diare, dan mual.

Lima makanan di atas bisa membantu mencegah feses menjadi keras. Feses yang keras bisa menyebabkan wasir, fisura ani (robekan pada lapisan anus), bahkan bisa menyebabkan prolaps rektum, yaitu bagian dari usus besar yang keluar dari anus.

Baca Juga: 6 Makanan Ini Ternyata Jadi Pemicu Sembelit, Batasi Konsumsinya

Tiya Ananta Photo Verified Writer Tiya Ananta

حسبي الله ونعم الوكيل

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia R F

Berita Terkini Lainnya