Komitmen MSD Indonesia dan Kimia Farma Edukasi terkait HPV

HPV menjadi penyebab beragam penyakit

Intinya Sih...

  • HPV menjadi penyebab beragam penyakit, termasuk kanker serviks, yang kabar baiknya dapat dicegah dengan vaksinasi.
  • Terdapat 20 kasus kematian akibat kanker serviks setiap harinya, yang mana 53 juta perempuan di Indonesia berisiko terkena penyakit tersebut.
  • HPV juga mengancam laki-laki, yang bisa menyebabkan kanker anus, kanker penis, kutil kelamin, dan lain sebagainya.

Human papillomavirus (HPV) menjadi penyebab beragam penyakit, termasuk kanker serviks yang menjadi ancaman bagi semua perempuan. Cara mencegahnya adalah dengan mendapatkan vaksinasi HPV.

Untuk memperluas edukasi akan hal ini, MSD Indonesia bersama PT Kimia Farma Diagnostika (KFD) menandatangani komitmen kerja sama untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai penyakit terkait HPV.

Komitmen ini disampaikan dalam acara "MSD Indonesia dan Kimia Farma Menandatangani Komitmen Kerjasama untuk Tingkatkan Pemahaman Masyarakat Indonesia Terkait HPV" di Jakarta, pada Jumat (08/03/2024).

Baca Juga: Apakah HPV Bisa Sembuh Sendiri Tanpa Pengobatan?

Cegah dengan vaksinasi

Komitmen MSD Indonesia dan Kimia Farma Edukasi terkait HPVManaging Director MSD Indonesia, George Stylianou, dalam acara "MSD Indonesia dan Kimia Farma Menandatangani Komitmen Kerjasama untuk Tingkatkan Pemahaman Masyarakat Indonesia Terkait HPV" di Jakarta, pada Jumat (08/03/2024). (IDN Times/Misrohatun)

Managing Director MSD Indonesia, George Stylianou, mengatakan bahwa data Globocan 2008 menemukan bahwa terdapat 20 kasus kematian akibat kanker serviks setiap harinya, yang mana 53 juta perempuan di Indonesia berisiko terkena penyakit tersebut.

Ia juga menyebut bahwa HPV juga mengancam laki-laki, yang bisa menyebabkan kanker anus, kanker penis, kutil kelamin, dan lain sebagainya.

"Ini adalah kondisi yang sangat serius. Namun, kabar baiknya, penyakit ini sebenarnya dapat dicegah. Cara utamanya adalah dengan vaksinasi," kata Stylianou.

Melalui kerja sama ini, MSD akan memberikan edukasi terkait pencegahan berbagai penyakit melalui vaksinasi. Akan disediakan layanan vaksinasi HPV mandiri kepada masyarakat luas melalui klinik Kimia Farma yang tersebar di berbagai kota di Indonesia.

Keduanya juga berkomitmen untuk memberikan edukasi mengenai penyakit lainnya yang dapat dicegah oleh vaksinasi, seperti pneumonia; varicella; campak (measles), gondongan (mumps); dan rubella (MMR); dan diare rotavirus.

"Kami berharap, melalui edukasi ini, masyarakat tergugah untuk mengambil langkah proaktif terhadap kesehatan dengan berkonsultasi kepada dokter mengenai vaksinasi, sehingga dapat terlindungi dari berbagai penyakit yang dapat dicegah dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia," lanjutnya.

Penyebab dari banyak penyakit

Komitmen MSD Indonesia dan Kimia Farma Edukasi terkait HPVilustrasi vaksin HPV (pexels.com/FRANK MERIÑO)

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, HPV adalah penyebab dari beragam penyakit, salah satunya kanker serviks. Dua genotipe HPV yang paling umum ditemukan menjadi penyebab sekitar 70 persen dari kasus kanker serviks pada perempuan.

Menurut Center for Disease Control and Prevention, vaksin HPV terbukti memiliki tingkat efikasi yang tinggi, hampir mencapai 100 persen dalam mencegah infeksi HPV bagi individu yang belum terinfeksi saat pemberian vaksin.

Berbagai studi pun telah membuktikannya. Studi terbaru di Skotlandia menunjukkan dampak nyata dari vaksin terhadap HPV, yang mana negara ini tidak mendeteksi adanya kasus kanker serviks pada perempuan yang lahir antara tahun 1988–1996 dan telah menerima vaksinasi lengkap terhadap HPV antara usia 12 dan 13 tahun (Journal of the National Cancer Institute, 2024).

Studi tersebut juga menunjukkan betapa pentingnya waktu vaksinasi. Anak perempuan yang tidak mengidap kanker apa pun divaksinasi sebelum menjadi aktif secara seksual. Jadi, sangat direkomendasikan untuk tidak menunggu mendapatkan vaksin HPV saat perempuan sudah aktif secara seksual.

Untuk mengurangi risiko dampak dari HPV, vaksin HPV penting diberikan pada anak dan juga pada usia remaja serta dewasa, baik untuk perempuan maupun laki-laki.

Adapun pemberian untuk perempuan dewasa, baik yang sudah aktif secara seksual maupun yang belum, bisa diberikan mulai usia 18–45 tahun. Dosisnya sendiri hingga 3 kali, dengan periode waktu 2 bulan setelah vaksin pertama dan 6 bulan dari dosis pertama.

Untuk anak anak perempuan dan laki-laki, vaksin HPV diberikan pada usia 9–12 tahun atau saat duduk di kelas 5 dan 6 SD. Untuk laki-laki yang belum pernah berhubungan seksual bisa mendapatkan vaksin hingga usia 26 tahun.

Baca Juga: 7 Potensi Efek Samping Vaksin HPV Gardasil 9

Topik:

  • Nurulia R F

Berita Terkini Lainnya