Mudik Timbulkan Risiko Penyebaran Penyakit Menular

Pakai masker dan jauhi kerumunan

Intinya Sih...

  • Pemudik yang tengah sakit atau yang memiliki komorbid diharapkan untuk pakai masker guna mencegah penyebaran atau terjangkit penyakit menular.
  • IDI membuat sejumlah rekomendasi terkait risiko penyebaran penyakit menular saat mudik.

Perubahan iklim turut andil dalam penyebaran penyakit menular. Sebentar lagi umat Islam akan merayakan Idulfitri, yang mana salah satu tradisinya adalah mudik. Dari segi kesehatan, migrasi spontan dan temporer ini menimbulkan risiko penyebaran penyakit menular.

Oleh sebab itu, pemudik yang tengah sakit atau yang memiliki komorbid diharapkan untuk pakai masker guna mencegah penyebaran atau terjangkit penyakit menular. Ini juga berhubungan dengan musim hujan yang membuat imun tubuh menurun.

Baca Juga: Apa Saja Penyakit Menular yang Menyebar lewat Air Liur?

Waspadai kerumunan

Mudik Timbulkan Risiko Penyebaran Penyakit Menularilustrasi menggunakan masker (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Ketua Satuan Tugas Covid Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) & Anggota Bidang Kajian Penanggulangan Penyakit Menular PB IDI, Prof. Dr. dr. Erlina Burhan, SpP(K), M.Sc, mengatakan bahwa kita harus waspada terhadap semua jenis kerumunan, termasuk saat mudik.

"Ini merupakan tradisi tahunan di Indonesia, tentu saja mengundang risiko penyebaran penyakit menular. Kita berharap penyakit seperti flu Singapura, tuberkulosis (TB) maupun COVID-19 angkanya tidak meningkat," kata Prof. Erlina.

Untuk itu, kita harus memahami bagaimana flu Singapura atau hand, foot and mouth disease (HFMD) menyebar, seperti dari makanan, kotoran manusia, atau droplet ketika batuk, bersin dan bicara.

Jadi sebaiknya, hindari kontak dengan pasien flu Singapura saat perjalanan mudik dan gunakan masker agar terhindar dari penyakit tersebut.

Individu yang sedang sakit juga harus sadar diri untuk pakai masker agar tidak menyebarkan penyakitnya ke orang-orang di sekitarnya.

"Lindungilah orang lain, pakai masker. Jika batuk, bersin, nyeri tenggorokan, demam, itu bisa karena virus atau bakteri. Jadi gunakan masker karena kuman yang keluar akan menempel di masker, tidak menyebar ke udara," jelasnya.

Prof. Erlina juga menerima banyak laporan terkait gejala COVID-19. Masyarakat yang merasakan gejala seperti demam, batuk, flu dan sakit tenggorokan disarankan untuk tidak mudik, lakukan isolasi mandiri di rumah.

Langkah pencegahan

Mudik Timbulkan Risiko Penyebaran Penyakit Menularilustrasi mudik (unsplash.com/Swansway Motor Group)

IDI juga memberi rekomendasi terkait tiga penyakit menular ini:

  • Edukasi yang komprehensif terkait TB, COVID-19, dan flu Singapura.
  • Menjalankan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
  • Menjaga jarak dengan orang yang sakit.
  • Menggunakan masker untuk jika mengalami keluhan pernapasan (batuk, bersin, pilek, demam, sesak napas, nyeri tenggorok).
  • Memasak makanan hingga matang.
  • Segera memeriksakan diri apabila bergejala.
  • Vaksin COVID-19 pada kelompok rentan.
  • Mengimbau setiap masyarakat untuk berperan aktif dalam upaya pencegahan penyakit.

Saat mudik, kamu harus melakukan hal-ha ini sebagai antisipasi pencegahan penyakit menular:

  • Mengonsumsi makanan yang bergizi.
  • Menggunakan masker sepanjang perjalanan.
  • Menghindari kerumunan dan kepadatan.

IDI membuat sejumlah rekomendasi terkait risiko penyebaran penyakit menular kala terjadinya peristiwa migrasi spontan besar-besaran seperti mudik. Diharapkan masyarakat dapat menjaga kesehatannya sendiri maupun orang lain.

Baca Juga: Ribuan Kasus Flu Singapura Dikonfirmasi di Indonesia

Topik:

  • Nurulia R F

Berita Terkini Lainnya